A.PENGERTIAN
NUZULUL QUR’AN
a).
Jika di pandang dari segi bahasa “nuzulul”( ) berasal dari kata
Artinya “turun”
[1].
Sedangkan
yang di nukil dari buku lain secara etimologi (bahasa).Al-Qu’ran berarti bacaan
karena makna tersebut di ambil dari kata atau yaitu bentuk mashdar dari
kata [2].
Dan dalam buku lain di nyatakan sebagai berikut.
Kata nuzul menurut bahasa mempunyai
beberapa arti kata Nuzul,antara lain:
1. Imam
Ar- Raghib Al-Asfihani dalam kitbnya. Al-Mufradat
,kata Nuzul mempunyai arti:’’Al-
Inhidar min ‘Uluwwin Ila Safalin (meluncur dari atas ke bawah ,atau berarti
turun). Contohnya dalam firman Allah
Q.S Al-Baqoroh 22:
Artinya:
Dan dia menurunkan air (hujan) dari langit (Al-Baqoroh:22)
2. Imam Fairuz Zabadi dalam kamusnya
Al-Muhith Al-Hulul Fil Makan. Kata Nuzul itu mampunyai arti : Bertempat di
suatu tempat. Contohnya antara lain firman Allah SWT.
Artinya:
Berdo’alah Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang di berkahi dan Engkau
adalah sebaik-baik yang member tempat (Q.S. Al- Mukminum : 29)
3. Imam Az- zamakhsyari dalam tafsirnya
Al- Kasy syaf. Kata Nuzul itu berati Al- Ijtima (kumpul), Contohya ,seperti
dalam ungkapan (0rang- orang yang berkumpul di tempat itu ).
3.
Sebagian para Ulama mengatakan, kata Nuzul
berarti turun secara berangsur – angsur
sedikit demi sedikit . Contohnya pada ayat Al-Qur’an berikut :
Artinya : Dialah
yang menurunkan Al-Qur’an kepada kamu di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat , itulah pokok- pokok isi
Al-Qur’an dan yang mutasyabihat.(Q.S. AlI Imran 7)3
.
Menurut penulis hampir ada kesamaan
dari pengertian nuzulul Qur’an(menurut
bahasa) yang di ambil dari buku Ulumul
Qur’an Sebuah Pengantar karya Abu Anwar dengan buku Ulumul Qur’an karya
Abdul Djalal.Di buku Abu Anwar menurut bahasa adalah “Turun”
Dan pada buku
karya Abdul Djalal yang berisikan
beberapa pendapat ulama, tapi yang familiar di telinga dari pendapat beberapa
ulama itu adalah pendapat dari Imam Ar-Raghib Al- Asifhani dan pendapat dari,
sebagian para ulama sehingga menjadikan sebuah analisa dari kami jiki di
gabungkan semuanya adalah Al- Qur’an itu turun (meluncur dari atas ke bawah
)secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
b). Pengertian Nuzulul Qur’an menurut istilah, ada beberapa pendapat sebagai
berikut:
1. Ali Ash- Shabuni menyatakan bahwa Al Qur’an
adalah firman Allah yang mu’jiz di
turunkan kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang tertulis mushaf, di
riwayatkan secara mutawwatir menjadi ibadah bagai yang membacanya di awali
dengan surat Al-Fatihah dan di akhiri surat An-Naas.
2. Imam Al- Zurqoni memberikan pengertian bahwa
Al-Qur’an adalah lafaz yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW.Di awali
dengan surat Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Naas 4.
Dalam
kutipan buku ini pengertian Nuzulul
Qur’an ini ada beberapa arti dari berbagai pendapat para ulama, antara lain
sebagai berikut:
a).Jumhur Ulama
: antara lain Ar- Rozi, Imam As-Suyuthi, Az-Zakrkasyi,dll.Mengatakan arti Nuzulul Qur’an itu secara hakiki tidak
cocok sebagai Al-Qur’an sebagai kalam Allah yang berada pada Dzat-Nya, sebab
dengan memakai ungkapan “diturunkan” menghendaki
adanya materi kalimat atau lafal atau tulisan huruf yang riel yang harus di
turunkan. Karena itu arti kalimat Nuzulul
Qur’an itu harus di pakai makna majazi yaitu menetapkan / memberitahukan /
menyampaikan Al-Qur’an, baik di sampaikannya Al-Qur’an ke Lauh Mahfudh atau ke Baitul
Izzah di langit dunia maupun kepada Nabi Muhammad SAW sendiri.
b). Sebagian
Ulama antara lain Imam Ibnu Taimiyah dkk. Mengatakan pengertian Nuzulul Qur’an itu juga tidak perlu di
alihkan dari arti hakiki kepada arti majazi. Maka kata Nuzulul
Qur’an itu berarti “Turunya Al-Qur’an”.Sebab arti tersebut
sudah biasa di gunakan dalam bahasa Arab.5
Menurut
Moh. Abdul Al- Zurqoni, manahil Al-Irfan
Fi Ulumul Qur’an yaitu: Karena ketinggian
kedudukan Al-Qur’an dan besarnya ajaran- ajarannya. Yang dapat mengubah
perjalanan hidup manusia mendatang serta menyambung langit dan bumi, serta
dunia dengan akhirat 6.
Dalam
hal ini dari beberapa pengertian di atas, maka penulis lebih cenderung pada
pendapat Ali Ash- Shabuni dan Imam Al-
Zurqoni yang kedua pendapat ulama ini ada kesamaan yaitu Al- Qu’ran turun
dengan di awali Al- Fatihah dan di akhiri dengan surat An- Naas yang di
turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat Jibril yang
tertulis dalam mushaf , di riwayatkan secara mutawwatir dan
bagi yang membacanya menjadi Ibadah.
B.
TAHAP- TAHAP TURUNNYA AL-QUR’AN
Tahap-
tahap di turunkannya Al-Qur’an itu ada tiga fase atau tahapan seperti yang akan
di jelaskan lengkap dengan dalil- dalilnya
a).Tahapan
Pertama Al- Qur’an di turunkan/ di tempatkannya ke Lauh Mahfudh. Yakni suatu tempat di mana mausia tidak bisa mengetahui
secara definitif / pasti. Dalil yang menyatakan Al-Qur’an di tempatkan di Lauh Mahfudh seperti firman Allah
berikut :
Artinya:
Bahkan ( yang di dustakan mereka
) itu ialah Al- Qur’an yang mulia yang tersimpan di Lauh Mahfudh ( Q.S. Al- Buruuj 21-22)
b.) Tahapan
kedua ( At- Tanaazul Ats- Tsani)
Tahapan kedua,
Al Qur’an turu dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di langit dunia atau langit
terdekat dengan Bumi ini.
Banyak dalil yang menerangkan penurunan Al-
Qur’an pada tahapan kedua ini, baik dari ayat Al- Qur’an maupun hadist
diantaranya :
Artinya:
Sesungguhya kami menurunkannya (Al-Qur’an ) pada suatu malam yang
diberkahi (Q.S. Ad-Dukhan: 3 )
Artinya: Sesungguhya kami telah menurunkannya (
Al-Qur’an ) pada malam
kemuliaan (Al-Qodar: 1)
Artinya: (
Beberapa hari itu ) ialah Bulan Ramadhan , Bulan yang di dalamnya di
turunkannya (permulaan) Al- Qur’an ( Q.S. Al-Baqoroh : 185)7
Hadist riwayat An-
Nasa’I, Hakim, dan Baihaqi dari Ibnu Abbas R.a beliau berkata :
Artinya: Al- Qur’an itu di turunkan secara sekaligus
ke langit dunia pada malam Qodar , kemudian setelah itu di turunkan ( sedikit
demi sedikit ) selama dua puluh tahun (H.R. An- Nasa’i dari Ibnu Abbas)8.
C. Tahapan
Ketiga ( At- Tannazalu Ats- Tsaalitsu).
Tahapan Ketiga , Al- Qur’an turun
dari Baitul Izzah di langit
dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Artinya setelah wahyu kitab
Al-Qur’an itu prtama kalinya di tempatkan di Lauh Mahfudh lalu di
turunkannya ke Baitul Izzah di langit dunia , kemudian ketiganya di sampaikan
langsung kepada Nabi Muhammad SAW , baik melalui Malaikat Jibril atau pun
secara langsung ke dalam hati sanubari Nabi Muhammad maupun di balik tabir.
Dalilnya
ayat Al- Qur’an nya adalah:
Artinya : Dan
Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu ayat- ayat yang jelas ( Q.S. Al-
Baqoroh : 99)9
Dalam surat Al- Baqoroh : 185, Al-
Qodar : 1, Ad- Dukhan : 3, mengenai turunyya Al –Qur’an sekaligus itu tidak ada
pertentangan antara ketiga ayat ini. Malam
yang di berkahi itu ialah malam lailatul qodar , pada bulan Ramadhan.
Hanya pada zahirnya saja ada pertentangan dalam peristiwa amaliah dalam
kehidupan Rasulullah SAW . Al_Qur’an itu di turunkan kepada Rasulullah SAW. Al
–Qur’an itu di turunkan kepada Rasul selama dua puluh tiga tahun.10
Dalam
hal ini ada dua mazhab, mazhab yang baerbeda pendapat y.aitu:
1. Mazhab
pertama adalah apa yang di kemukakan oleh Ibnu Abbas dan Jumhur mengatakan
bahwa yang di maksudkan dengan turunnya ke tiga ayat Al-Qur’an itu
sekaligus ke Baitul Izzah dari langit
dunia di sambut oleh Malaikat. Sudah itu baru di turunkan secara berangsur-
angsur selama dua puluh tiga tahun, menurut kejadian –kejadian dan peristiwa-
peristiwa semenjak Muhammad di angkat menjadi Rasul sampai wafatnya. Setelah
di utus maka selama Rasulullah masih berada di Mekkah selama tiga belas
tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Dan pernyataan ini
semakin di perkuat dengan hadist dari Ibnu
Abbas Ra, katanya Rasulullah di utus dalam usia empat puluh tahun. Mula-
mula bertempat tinggal di Mekah menerima wahyu kemudian di perintahkan hijrah
sepuluh tahun. Mazhab ini mengemukakan hadis shahih dari Ibnu Abbas dalam
beberapa riwayat.
2. Mazhab
kedua yang di kemukakan oleh Syu’biy katanya yang di maksud dari ketiga ayat
itu adalah tentang tueunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW. Mula – mula
turunnya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan pada malam lailatul Qodar yaitu malam
yang di berkahi . dan turunnya berangsur – angsur , berturut- turut, bila ada
kejadian atau peristiwa, dala masa hampir dua puluh tiga tahun itu. Al- Qur’an
turunnya secara berangsur- angsur , Inialah yang di sebut dalam ayat yang
berbunyi . Dan Al-Qur’an itu kami turunkan dengan
berangsur- angsur agar engkau membacakan perlahan – lahan kepada manusia. Dan
kami menurunkannya sebagian demi sebagian.
3. Mazhab ketiga,
menurut mazhab ini. Al- Qur’an itu turun ke langit dunia sebanyak dua puluh
tiga kali malam Qodar. Malam Qodar itu oleh Allah di turunkan tiap tahun. Jadi tiap- tiap tahun, pada malam itulah Al-
Qur’an di turunkan cesara berangsur- angsur
kepada Rasulullah selama Dua puluh tiga tahun. Mazhab ini hanya ijtihad
tafsir tidak berdasarkan nash dari Al-
Qur’an dan hadist 11
Dan
ada pendapat yang menyatakan Al- Qur’an.
Turunnya berangsur-angsur. Dan ini juga di perkuat dengan dalil naqli
berikut :
Artinya
: Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar- benar di turunkan oleh Tuhan semesta
alam. Di bawa turun oleh Ruhul amin . Ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar kamu
menjadi peringatan. Dengan bahasa arab yang jelas. ( Q.S. 26: 192- 195)12
Inilah ayat-
ayat yang mengatakan bahwa Al- Qur’an itu adalah perkataan Allah dengan bahasa
arab. Jibrillah yang menurunkannya ke dalam hati Rasullullah SAW. Turun di sini
bukan berarti tirun yang pertama kali ke langit dunia. Yang di maksud ialah
turun dengan cara berangsur- angsur Ta’bir lafaz ini menunjukkan tanzil bukan inzal. Di maksud dengan inzal
ialah turun dengan berangsur – angsur. Ahli- ahli bahasa membedakan antara
inzal dengan tanzil ialah diturunkan bercerai- berai, sedangkan inzal itu
berbentuk umum13.
Di
sini penulis mencoba untuk mengambil sebuah pemikiran yang berdasar dari buku
Mana’ul Quthan ats adanya perbedaan mazhab seperti yang telah di sebutkan di
atas maka penulis lebih cenderung pada mazhab yang kedua di kemukakan oleh
Syu’biy yang menyatakan bahwa Al-Qu’ran itu mula- mula turunnya pada bulan
Ramadhan. Tapi setelah itu hampir masa dua puluh tuga tahun. Karena suatu ayat
yang turun pasti ada Asbabun Nuzulnya.
C. CARA TURUNNYA
AL- QUR’AN
Pertama
datang kepada Rasul SAW. Malaikat seperti dencingan secara lonceng yang amat
kuat , dari musnad Imam Ahamad, dari Abdullah bin Umar, aku bertanya kepada
Rasul. Apakah anda ya Rasul menyadari tentang turunnya wahyu ? Rasul menjawab
aku mendengar suara dencingan lonceng , kemudian aku diam , tiba – tiba aku
tidak sadarkan diri ternyata turunnya ayat berkenaan tentang janji dan ancaman.
Kedua : Malaikat datang kepada Rasul
bagaikan seorang laki- laki dan menyampaikan wahyu, demikian sebagaimana hadist
shahih. Dan cara yang demikian adalah cara yang pertama. Karena cara ini ,
Malaikat sebagaimana layaknya saudara yang lain, dan berbicara baik secara sadar seperti pada saat isra’ dan
mi’ raj dan dalam keadaan tidur seperti hadist
Muaz bin Jabal14
D. WAKTU TURUNNYA
AL- QUR’AN DAN PERIODESASINYA
a.) Waktu
turunnya Al- Qur’an.
Permulaan
turunnya Al- Qur’an pada malam Qodar, tanggal 17 Ramadhan tahun keempat puluh
dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bertepatan tanggal 06 Agustus 610 M, sewaaktu
sedang berkhilwat di dalam Gua hira di
atasjabal Nur sebelah utara kota Mekkah. Ayat- tang pertama turun adalah Al-
Alaq 1-5
Al-
Qur-‘an selesai di turunkan menjelang
kewafatan Nabi Muhammad SAW, pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran
Nabi atau tahun 10 H, yang bertepatan tanggal 27 oktober 632 M dengan turunnya
ayat terakhir yaitu ayat 3 surat Al- Maidah.
Sedang menurut Imam As- Suyuthi ayat yang terakhir turun adalah ayat 281
Surat Al-Baqoroh mengikuti pendapat
Abdullah Ibnu Abbas.
Sebab
itu , menurut Jumhur Ulama , masa turunnya Al- Qur’an dari permulaan hingga
akhirnya itu adalah selama 22 tahun 2 bulan lebih 22 hari. Di sini ada
perbedaan pendapat antara para ulama sesuai dengan perselisihan mereka mengenai
lama waktu Nabi Muhammad tinggal di Mekah setelah di angkat menjadi Rasul,
apakah selama 10 tahun atau 13 tahun atu
15 tahun. Menurut hasil penelitian sebagian ahli sejarah islam menyebutkan,
bahwa lama waktu Nabi tinggal di Mekah itu adalah 12 tahun 5 bulan dan 13 hari,
mulai dari tanggal 17 Ramadhan tahun 40 kelahiran Nabi sampai awaal bulan
Rabiulawal 54. Sedang mengenai lama waktu Nabi tinggal di Madinah, menurut Imam
As- Suyuthi adalah selama 10 tahun atau
9 tahun 9 bulan lebih 9 hari , dari Rabiul awal tahun 45 sampai tanggal 9
Dzulhijjah tahun 63 atau 10 H15 .
Jadi
Nabi Muhammad menerima whyu Al- Qur’an dari Allah SWT, selama kurang lebih 23
tahun yaitu sekitar 13 tahun di Mekah dan10 tahun di Madinah
b.) Periodesasi Turunnya Al- Qur’an.
Masa tturunnya Al- Qur’an selama 22
tahun lebih tersebut terbagi dalam dua periode
yaitu :
a). Periode pertama adalah periode
Mekah, yaitu periodee di mana Nabi Muhammad SAW, masih tinggal di Mekah yang
menurut para ulama ahli tahkiq ( penelitian ) selama 12 tahun 5 bulan lebih 13
hari, terhitung mulai turun pertama tanggal 17 Ramadhan tahun 41 kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang bertepatan dengan tanggal 6 Agistus 610 M sampai dengan
Rabiul Awal 54 kelahiran Nabi SAW. Pada periode Mekah ini turun kurang
lebih19/30 dari jumlah seluruh isi Al- Qur’an , yang terdiri dari 90 surah yang
mencakup 4.773 ayat ( menurut dasar mushaf Utsman sekarang).
Semua
surat dan ayat yang turun selama periode pertama ini menurut para ulama yang
berdasarkan orientasinya kepada teori geografis di namakan surat atau Makiyah ,
yang mempunyai tanda- tanda tersendiri seperti yang di jelaskan dalam bab ilmu
Makki Wal Maddani.
b).
Periode kedua adlah periode Madinah , Yaitu periode di mana Nabi Muhammad SAW,
sudah hijrah ke Madinah dan diam di sana yang telah di sepakati para ulama
selama 9 bulan lebih 9 hari , terhitung sejak awal Rabiu’lawal tahun 54
Kelahiran Nabi atau Fill atau tahun 10 H , yang bertepatan tanggak 27 oktober
632 M. Selama periode kedua ini , turunlah lebih kurang 11/30 dari semua isi
Al- Qur’an yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat ( menurut dasar
mushaf Utsman)16
Jadi
menurut pemikiran penulis informasi yang telah di sajikan itu sangat membantu
para pembaca termasuk penulis sendiri yang dulunya sebelum mengelupas nuzulul
Qur’an, hanya tahu bahwasannya Al- Qur’an itu di turunkan pada 17 Ramadhan.
Setelah tahu sepaerti ini maka sangat bisa menambah wawasan dan menghilangkan
pemahan dogma maupun taqlid.
E.
WAHYU AL QUR’AN, CARA-CARA TURUN DAN DALIL.
1. Pengertian Wahyu.
Menurut bahasa mempunyai beberapa arti
antaranya :
a.) Berarti
ilham gharizi atau instink yang terdapat pada manusia maupun hewan . Contoh
kata wahyu dalam surat ( An- Nahl :68)
Artinya : Dan
Tuhanmu telah mewahyukan ( memberi instink ) kepada lebah , supaya membuat (
orang- orang ) di bukit – bukit , di pohon- pohon , kayu dan di rumah- rumah
yang di dirikan manusia ( Q.S An- Nahl 68)
b.) Berarti
ilham fitri atau firasat yang hanya ada pada manusia dan tidak ada pada
binatang. Contohya seperti kata wahyu dalam firman Allah SWT :
Artinya : Dan kami ilhamkan (berfirasat ) kepada ibu
Nabi Musa supaya menyusui dia (Musa) ( Al- Qasas 7).
c.) Berarti
tipu daya dan bisikkan setan, seperti arti kata wahyu dalam firman Allah SWT :
Artinya: Dan
sesungguhnya setan- setan itu membisikkan kepada kawan – kawan mereka membantah
kalian (Al- An’am : 121).
d.) Berarti
isyarat yang cepat secara rahasia yang hanya tertuju pada Nabi / Rasul saja.
Contohnya kata wahyu dalam firman Allah SWT :
Artinya :
Sesungguhnya kami telah memberikan wahyu kepadamu , sebagaimana kami telah
memberikan Nabi Nuh dan nabi – nabi sesudahnya ( An- Nisa’: 163)17
2. Pengertian
Wahyu menurut ustilah :
Menurut
Dr. Abdullah Syahhatah dalam kitab Ulmil Qur’an Wat Tafsir
Mendefinisikan :
Wahyu menurut syarak ialah pemberitahuan
Allah SWT, kepada orang yang di pilih dari beberapa hamba – hamba- Nya mengenai
berbagai petunjuk dan ilmu pengetahuan yang hendak di beritahukannya tetapi
dengan cara yang tidaj biasa bagi manusia .
Pengetian wahyu menurut Dr. Abdullah
Syahhitah ininlah yang paralel dengan arti waahyu dalam ayat – ayat sebagai
berikut :
Artinya : Dan
telah di wahyukan kepadaku Al – Qur’an ini supaya aku memberikan peringatan kepadamu dengannya dan kepadamu
dengannya dan kepada orang – orang yang Al – Qur’an itu sampai kepadanya ( Q.S.
Al- An’am : 19 )
Jadi wahyu itu
bisa di sebut juga mukjizat yang datang dari Allah kepada Nabi – Nabi Allah.
Dan wahyu yang luar biasa adalah turunnya Al – Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
yang tak tertandingi sebagai wahyu terakhir dan sebagai pelengkap kitab – kitab
sebelumnya yang di dalamny bisa di jadikab rujukan tentang hukum, pengetahuan ,
kekuasaan Allah, menceritakan kejadian masa lampau , hari kebangkitan, kisah –
kisah Nabi, kisah orang- orang hebat , dsb, Akan jauh lebih di kelupas tentang
hikmah Al- Qur’an yang tak tertandingi bahwa orang – orang musyrik di tantang
untuk menulis yang sama dengan Al- Qur’antapi tidak sanggup18.
2.Cara
Penurunan Wahyu .
Wahyu yang di turunkan kepada Nabi
secara rahaisa , sangat cepat itu bervariasi. Dari variasi itu terbagi pada dua
kelompok besar yaitu melaui perntara malaikat Jibril maupun langsung tanpa
melalui perantara 19:
1. Melalui
Perantara Malaikat.
Wahyu
yang di turunkan dengan cara ini yang terkenal ada dua, yaitu : Cara ini yang terkenal ada dua yaitu :
a. Pertama
Jibril menampakkan wajahnya atau baentuk asljinya. Cara seperti ini terjadi
ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama surah Al- Alaq 1-5.
b. Kedua , Jibril menyamar sebagai seorang laki-
laki yang berjubah putih. Misalnya ketika Nabi Muhammad menerima wahyu tentang
islam. Iman, hari kiamat.
2. Tanpa
perantara Malaikat ( Langsung ).
a. Melalui
mimpiyang benar , misalnya ketika turun wahyu surah Al- Kaustsar 1-3 , Contoh
lainnya Al- Shaffat 101- 112 wahyu tentang penyembalihan Ismail oleh Ayahnya .
b. Allah
berbicara langsung.
Ada pula yang menyatakan bahwa cara
ini adalah turunnya wahyu melalui balik hijab . Misalnya waahyu Allah kepada
Nabi Musa yang diceritakan dalam surah
Al-Ar’af ayat 143 dan An Nisaa ayat
164.
c. Cara
yang lain adalah seperti gemericikan lonceng. Menurut Jumhur Ulama cara
tersebut melalui perantara malaikat namun contohnya belum di dapati.20
Dengan
nerujuk uraian diatas maka ini bisa menjadi counter bagi orang – orang kafir
yang selalu memperolk- olokan Al- Qur’an dalam surat Asy – Syu’ara ayat : 6.
Artinya:
Sungguh , mereka telah mendustakan ( Al-Qur’an ) maka kelak akan datang krpada
mereka (kebenaran) berita – berita mengenai apa (azab) yang dulu mereka
perolok- olokan ( Asy- Syu’ara ayat : 6)21
3. Dalil
– Dalil Kebenaran Turunnya Al-Qur’an.
Bagi
orang- orang kefir, baik atheis, materialisme maupun sekularisme. Mereeka tidak
mau percaya tentang turunnya Al- Qur’an. Jadi untuk menundukkan mereka harus di
gunakan dalil-dalil akal yang ilmiah, supaya mereka mau percaya terhadap
kebenaran turunnya Al- Qur’an. Yang benar-benar dari sisi Allah SWT.
Karena itu ada lima dalil ilmiah yang dapat
membuktikan kebenaran turunnya
Al- Qur’an di antarannya :
a.) Dalil
pertama : Peniduran buatan atau hipnotis
atau sentruman.
Dalil ini merupakan hasil penemuan ilmiah Dr. Masner ,
seorang sarjana Jerman padda abad XVII M. Dengan teori hipnotis dia telah
berhasil menemukan kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
-
Bahwa manusia itu
selain punya akal lahir juga punya akal batin , yang mutunya lebih tinggi dari
padda akal lahir .
-
Bahwa manusia yang di
hipnotis itu dapat melihat , mendengar , membaca dan menerangkan hal-hal yang
tidak dapat di lakukannya sewaktu tidak di hipnotis.
Dengan dalil ini
orang yang menghipnotis itu dapat mempengaruhi jiwa orang yang di hipnotis ,
sehingga dapat menyuruh membaca atau menerangkan hal-hal biasanya tidak dapat
atau supaya mengerjakan apa saja yang di perintakan. Dengan dalil ini dapat
menyadarkan mereka tentang kebenaran turunnya
Al- Qur’an.
b.) Dalil
kedua : Akrobat Circus.
Akrobat Circus ini merupakan
sebutan sebagin jenis binatang yang tadinya bodoh karena tidak berakal
,kemudianbisa di didik dan di latih dengan berbagai macam gerakan.
Hal ini dapat di lakukan bukan
karena kecerdasan binatang itu tapi merupakan kepandaian dank e ahlian
pelatihnya, sehingga dapat mempengaruhi dan menyuruh binatang terhadap hal –
hal yang di perintahkannya. Dengan dalil ini pula dapat di gunakan untuk
mendorong, mengakui kebenaran turunnya
Al-Quran.
c.) Dalil
ketiga : Alat- Alat Rekaman.
Seperti piringan – pirinagan hitam,
pita –pita kaset ,tape recorder, dll. Benda – benda itu merupakan benda mati di
mana benda itu tidak bisa bunyi apalagi
bernyanyi. Tapi benda itu bisa berfungsi seperti fungsinya masing- masing.
Padahal itu hanya buatan manusia, tetapi bukan Nabi atau Rasul apalagi
malaikat. Maka apakah Malaikat, Nabi dan Rosul itu kalah pandai di banding
mereka. Maka pastilah Malaikat itu betul-betul dapat menyampaikan ajaran
–ajaran wahyu itu , sehingga Nabi
Muhammad maupun Nabi lainnya bisa menceritakan segala hal yang di ajarkan.
d.) Dalil
ke empat : Alat- alat elektronik canggih.
Seperti radio, televisi, computer, video, dsb. Yang
memungkinkan buat orang mendengarkan atau pun memahami dan mengabadikan
kejadian-kejadian dari tempat yang jauh. Semua itu hanya ciptaan manusia yang
akalnya hanya karunia Allah SWT. Apakah
tidak bias di terima akal kalau Allah Yang Maha Mengetaui dan Maha Kuasa itu
lebih bisa untuk mengajarkan sebagian ilmunya kepada hamba yang di pilih-Nya
menjadi Nabi atau Rasul.
e.)
Dalil kelima : Komunikasi
Canggih .
Sepeti telepon, telegram, facsimile,
modem, dll. Yang dapat segara mengirim pesan / berita / tulisan, gambar, data dari
tempat – ke temoat lain bahkan yang sangat berjauhanpun.
Padahal itu hanya buatan manusia biasa,
maka lebih logis bagu malaikat jika lebih cepat
dalam menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW22.
Maka dari kelima
dalil itu bisa di jadikan sebuah pernyataan bahwasannya wahyu dari Allah itu
memang benar-benar adanya, karena dalil Aqli dan dalil Naqli saljing mendukung.
F. HIKMAH
NUZULUL QUR’AN.
a.) Beberapa orang ulama menunjukkan
hikmah atas yang di turunkannya Al-qur’an sekaligus ialah untuk menjunjung
tinggi Al-Qur’an dan memuliakan kadudukannya. Kata Syuthiy , bahwa rahasia Al- qur’an itu di turunkan sekaligus adalah
untuk memuliakannya. Di turunkan kepad
Rasul, dengan Al- qur’an itu turn maka orang dapat mengetahui penghuni langit
ke tujuh. Kata Syakhawi dalam
kitabnya – Jamaul Qirak ,di turunkan ke langit dunia sekaligus, guna untuk
memuliakan Bani Adam dan menjunjung tinggi kedudukan umat manusia , di samping
Malaikat dan untuk mengatahui inyah Allah dan kasih saying-Nya. Untuk ini Allah
memerintahkan kepada tujuh puluh ribu Malaikat mentasyarikan surat Al-An’am.
b.)
Hikmah turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur :
1. Untuk
menguatkan dan mengukuhkan hati Rasululla SAW, dalam melaksanakan tugasnya
meskipun, beliau mendapatkan tantangan
hambatan yang luar biasa dan beraneka ragam. Dalam Q.S Al-Furqan : 32
Artinya :Dan
orang-orang kafir berkata : “ Mengapa Al-Qur’an ini tidak di turunkan kepadanya
sekaligus? Demikianlah agar kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengan-Nya dan
membacakannya secara tartil (berangsur- angsur perlahan).
2.Untuk
menghibur hati Nabi Muhammad saat ia merasa sedih, menghadapi kesulitan dan
perlawanan orang kafir.
3. Untuk
mempernudah Rasulullah dan para sahabat menghafal Al-Qur’an karena mereka pada
umumnya umi dan buta huruf. Dalam surat Al-Qamar : 17
Artinya : Dan
sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang
mau mengambil pelajaran (Al-Qamar :17)
4.Agar mudah di
mengerti dan di laksanakan segala isinya, sebab siapapun orangnya, Ia akan
enggan melaksanakan perintah atau larangan yang di berikan sekaligus karena di
rasa sangat berat.
5. Dengan cara
ini turunnya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih berkesan di
hati, karena segala persoalan bisa langsung di tanyakan kepada Nabi SAW..
Seperti yang terjadi dan Al- Qur’an langsung menjawabnya dalam persoalan isteri
Suad bin Rabi’.24
6. Untuk
meneguhkan dan menghibur hati para pengikutnya yang hidup semasa dengannya
dalam menghadapi pahit getirnya perjuangan menegakkan kebenaran dan ajaran
tauhid.
7. Untuk
memudahkan mereka meniggalkan kebiasaan- kebiasaan jahiliyah sedikit demi
sedikit seperti minum khamar.
8. Untuk
menunjukkan satu kenyataan yang tidak dapat di bantah tentang eksistensi Al-
Qur’an sendiri bahwa ia merupakan kalamullah sendiri.
9. Mereka yang
berpendapat bahwa Al-Qur’an itu nasikh wa mansukh. Bagi mereka salah satu
hikmah turunnya Al-Qur’an berangsur- angsur adalah perlu adanya ayat yang di
nasikhkan oleh Tuhan di gantinya ayat baru.
10. Turunnya
Al-Qur’an adalah secara berangsur-angsur ialah sesuai dengan sunatullah yang
berlaku di sekuru alam ini. Semuannya berangsur-angsur atau evolusi, dari kecil
berangsur-angsur jadi besar.23
KESIMPULAN
Setelah membaca informasi yang ada
pada makalah ini, maka saya sebagai penulis bisa menyimpulkan bahwasannya. Ada
banyak pendapat mangenai Nuzulul Qur’an baik dari segi pengertian, waktu turun,
tahapan turunnya Al –Qur’an, wahyu dan hikmah nuzulul Qur’an. Yang sudah ada
pada halaman-halaman sebelumnya.
Mengenai adanya perbedaan pendapat
dari beberapa ulama terutama mengenai ayat yang turun pertama kali. Hendaknya
itu tidak mempengaruhi orisinilitas dari pada Al-Qur’an yang merupakan kalamullah
untuk di jadikan pedoman hidup manusia, dan kemukzizatan dari Al-Qur’an ini.
Mereka para ulama pastinya juga mempunyai alas an-alasan dan bukti yabg bisa di
pertanggung jawabkan.
Saya
juga mau berpendapat tentang perbedaan itu mengenai ayat yang pertama turun
menurut saya adalah surat Al-Alaq 1-5,
karena setelah saya membaca dan mencermati dari keterangan yang ada, beserta
kisah dan dalil naqlinya, maka dapat saya simpulkan ayat yang pertama turun
adalah Al-Alaq 1-5 selain itu ini lebih sering terdengar di banding dengan ayat
lain yang pertama turun.
Tapi
sekali lagi saya tegaskan kita jangan terpengaruh oleh perbedaan ini yang hanya
akan membuat ukhuwah islamiyah umat isalam semakin tidak karu-karuan, hanya di
jadikan objek pembicaraan umat lain baik nasional maupun internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
1.Syadali, Ahmad
dan Ahmad Rofi’I, Ulumul Qur’an 1 Untuk
Fakiltas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung : Pustaka Setia, 1997.
2. Anwar, Abu, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Amzah.
3. Djalal, H.A
Abdul, Ulumul Qur’an Edisi Lengkap,
Surabaya : Dunia Ilmu, 2000.
4. Qutahn,
Manul, Pembahasan Ilmu Al-Qur’an 1,
Jakarta : Rineka Cipta, 1993.
5.
http:// Kumpulan-
makalah-dlords.blogspot.com/2009/08/nuzulul-Qur’an.html.
6. Depag RI, Al-Qur’an Dan Terjemaahnya, Jakarta ,
2007.
7. http:// ajirakasa. Blogspot.com/2011/05/hikmah-diturunkannya-Al-Qur’an-secara.
html.
4. Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Amzah, hlm. 13.
a), Dalam Q,S Ali Imron Ayat: 3 kata ,
digunakan secara bersamaan dalam satu ayat.
2.
6. Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’I, Ulumul Qur’an 1 Untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka
Setia, 1997, hlm. 31
b). Mutawwatir adalah bersambungnya
suatu sanad hadist di mana orang yang meriwayatkannya saling tersambung ( di
riwayaatkan oleh beberapa ulama)..
C)
Asbaabun Nuzuluul adalah latar belakang historis turunnya ayat-
ayat Al- Qur’an .
(Selasa 03 Januari 2012 jam 11:03)
D) Ada beberapa versi mengenai ayat Al- Qur’an yang pertama
tirun yaitu : Al- Alaq 1-5, Al- Mudassir, Al- Fatihah, Tapi yang masyur di
kalangan umat tentang ayat pertama yang turun adalah Al- Alaq 1-5.
E). Saat Nabi Muhammad berkhilwat ( meditasi )
, beliau menerima wahyu pertama di datangi oleh malaikat JIbril unuk
memerintahkan Iqra’ tepatnya surat Al –Aalaq
1-5. Karena beliau itu tidak bisa membaca dan oleh Malaikat Jibril
diperintahkan membaca, beliau sangat ketakutan dan kembali pulang ., dengan raut
wajah gemetar. Dan langsung tidur berselimut. Kemudian datanglah Siti Khadijah,
dia kaget dengan keadaan Nabi tersebut kemudian dia pergi ke Pamannya (Siti
Khadijah) seorang pendeta Nasrani. Dan menceritakaan semuannya, Maka Paman Siti
Khadijah tersebut berkata bahwa kejadian yang di alami Nabi sama dengan yang
ada di kitabnya, Maka sang pendeta berkata “ aku yang pertama membela suamimu
jika di serang oleh kaum kafir. Tapi sebelum itu Paman Siti Khadijah meniggal
dahulu.
f.) Mushaf Utsmani adalah lembaran-
lembaran yang bertuliskan ayat ayat Al-
Qur’an , baik yang berada di lembaran daun, kulit hewan, dll. Dan ini tersebar
di berbagai tempat, sehingga pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan
di adakan penyusunan, pengumpulan lembaran – lembaran tad dan di bukukan.
(Selasa 03 Januari 2012 jam 11:03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar