KATA PENGANTAR
Kami
panjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena berkat inayah-Nya. Kami
dapat menyelesaikan makal;ah ini tentang azas-azas pendidikan . Makalah ini di
susun dengan harapan dapat menolong para mahasiswa lainnya dalam memahami
tentang azas-azas pendidikan.
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu kami
mengharapkan kririk dari pembaca demi kesempurnaan makalh ini.
Akhir
kata , Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan
amal saleh bagi kami. Amiin.
Ponorogo,
04 Maret 2012
Kelompok.
V
PENDAHULUAN
Di
era globalisasi ini pendidikan sangat
di butuhkan . Sebab dengan kemjuan ilmu – ilmu teknologi dari penerapan inovasi
– inovasi baru pada bidang – bidang teknologi. Menuntut kita supaya bisa
melaadeni kemajuan teknolgi ini.
Apalagi kalau
kita cermati secara global , khususnya Negara kita ini masih jauh tertinggal dari
Negara Asia lainnya seperti : Jepang ,
Cina , Korea , dll. Di tambah lagi dengan tertinggal juga dengan Negara Asia
tenggara seperti : Malaysia , Singapura
, dll. Hal ini semakin di perburuk dengan semakin tertinggal jauhnya Negara kita dengan Negara maju. Jauh Negara kita itu tertinggalnya.
Baik di sektor pendidikan , ekonomi, dan IPTEK.
Nah
disinilah peran pendidikan itu sangat di butuhkan untuk memperbaiki kondisi
bangsa ini. Baik dengan pendidikan formal maupun informal. Karena dengan kita
mempunyai bekal pendidikan , secara langsung maupun tidak langsung akan
meningkatkan kualitas SDM dan menjadikan sumber
daya – sumber daya manusia nya lebih berkompeten dan mempunyai Life
skill ( Ketrampilan dalam
hidup). Seperti yg di terangkan dalam Q.S
Az-Zumar ayat 9. Allah berfirman : ……..Apakah sama antara orang yg mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui ? sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima
pelajaran.[1]
Dan
dalam Q.S Al- Alaq Ayat 3-5 : Bacalah, dan Tuhanmu Maha Mulia. Yang
mengajar (manusia) dengan pena . Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya.[2]
Dari
dua ayat di atas maka dapat di ambil tentang betapa pentingnya pendidikan di
dalam kehidupan manusia selain itu juaga akan menjadikan manusia untuk belajar
sepanjang hayat ( Life Long Learning).
DAFTAR ISI
Kata pengantar : …………………………………………………………………………… 1
Pendahuluan : …………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi : ……………………………………………………………………………. 3
Isi : a. Azas Pendidikan ……………………………………………… 4 - 5
b. Azas tut wuri handayani ………………………………… 5 - 6
c. Azas belajar sepanjang hayat ………………………… 6 – 9
d. Azas belajar mandiri dalam pendidikan
………… 9- 10
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………. 11
Penutup : ……………………………………………………………………………… 12
Daftar
Pustaka : ……………………………………………………………………………… 13
I S I
Azas – azas pendidikan.
Friderich Wilhem August Froebel , mendasarkan pandangannya
tentang pendidikan atas dua dasar
: Dasar teolegi dan dasar psikologi , dia beranggapan bahwa manusia terdiri
dari dua unsur tersebut .
Froebel mengatakan
bahwa “ apabila pendidikan harus
menekankan ke dua sisi tersebut .[3]
Azas Pendidikan
bila di cermati dari pandangan islam , bahwasannya apabila Islam di gunakan
sebagai pandangan hidup ( Way Of Life ) dalam setiap disiplin ilmu dan sisi
kehidupan dan tidak terkecuali dalam hal ihwal pendidikan. Manusia akan
memperoleh petunjuk dan sudah pasti
tergiring jalan yang lurus dan benar . Pendidikan yang di maksud di sini
adalah pendidikan yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW,
berazaskan tauhid adanya integritas antara ilmu dan amal serta memisahkan
antara konsep ilmu agama dan ilmu yang bersifat duniawi , pendidikan dan
pendidikan umum. [4]
Seperti yang
termaktub dalam Al- Qur’an Q.S. Luqman
surat ke 31 ayat 13. Allah berfirman
“ Dan (ingatlah) Luqman berkata
kepada anaknya di waaktu member pelajaran kepadanya : “ Hai anakku janganlah
kamu memepersekutukan Allah , Sesungguhnya mempersekutukan (Allah ) adalah
benar- benar kezaliman yang besar .[5]
Bila di liat
dari dalil naqli di atas , maka dapat di
tadaburi ketika Luqman memberikan
pelajaran kepada anaknya . Yang di ajarkan oleh Lukaman pertama kali jangan
mempersekutukan Allah dengan lainnya karena itu merupakan dosa yang besar dan
berupa kezaliman yang besar . Jadi sebelum Luqman mengajarkan banyak hal kepada
anaknya , anaknya sudah di beri dasar tentang tauhid. Sehingga pantas jika
nasihat Luqman kepada anaknya ini oleh Allah di abadikan dalam Al-Qur’an dan
bahkan namanya juga di abadikan sebagai nama surat.
Azas pendidikan
merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan . Khusus di Negara Indonesia
terdapat beberapa azas pendidikan di antaranya adalah azas tut wuri handayani ,
Azas belajar sepanjang hayat dan azas kemandirian . [6]
Jadi menurut
hikmat penulis azas pendidikan itu
bagaikan sebuah pondasi sebuah rumah. Kuat tidaknya rumah itu dapat di lihat
dari pondasinya. Apa pondasi itu kurang semen apa kurang pasir. Entahlah , tapi
merujuk pada pendidikan ini bisa di
artikan sebagai dasar tumpuan berpikir
untuk orang- orang yang terlibat di dalamnya demi mencapai tujuannya.
Misalnya Indonesia yang ingin semua warganya itu bisa berkompetitif. Maka
Indonesia pun berusaha mewujudkannya dengan adanya azas – azas Pelaksanaan
Pendidikan Nasional . Sebagai berikut :
a.
Azas semesta menyeluruh dan
terpadu .
b.
Azas pendidikan seumur hidup.
c.
Azas tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat , dan pemerintah.
d.
Azas pendidikan berlangsung
dalam lingkungan rumah tangga , sekolah , dan masyarakat.
e.
Azas keselarasan dan
keterpaduan dengan ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara .
f.
Azas Bhineka Tunggal Ika.
g.
Azas keselarasan keserasian dan
keseimbangan .
h.
Azas manfaaat , adil, dan
merata.
i.
Azas ing ngarso sung tulado,
ing madya mangun karsa , tut wuri handayani.
j.
Azas moralitas , efisiensi, dan efektifitas .
k.
Azas kepastian hukum. [7]
A.Azas
Tut wuri Handayani.
Asas
tut wuri handayani, yang kini jadi semboyan Depdikbud, pada awalnya merupakan
salah satu dari asas 1922 yakni tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman
Siswa ( 3 Juli 1922) sebagai asas pertama tut wuri handayani merupakan inti
dari sistem among dari perguruan itu. Asa ataupun semboyan tut wuri handayani ini
di kumandangakan oleh Ki Hadjar Dewantara dan mendapat dukungan positif dari
Drs R.M.P Sastrokartono ( Filusuf ahli bahasa ) dengan menambah dua semboyan
untuk melengkapinya yaitu :
A. Ing Ngarso Sung Tulado (
Jika di depan menjadi contoh ).
B. Ing Madya Mangun Karso (
Jika di tengah membangkitkan kehendak , hasrat dan motivasi).
C. Tut Wuri Handayani ( Jika
di belakang mengikuti dengan awas.
Ketujuh asa dari Perguruan Nasional Taman Siswa
tersebut adalah sebagai berikut supaya di ketahui latar belakan dari asas tut
wuri handayani:
·
Setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan.
·
Bahwa pembelajaran harus dapat memberikan faedah lahir dan
batin dalam arti bisa memerdekakan diri.
·
Bahwa pengajaran harus berdasarkan kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
·
B awa pengajaran pengajaran harus tersebar luas sampai ke seluruh
rakyat .
·
Bahwa untuk mengejar kemerdekann sepenuh – penuhnya , sebelumnya di
usahakan dengan kekuatan sendiri.
·
Bahwa sebagai konsekuensi dengan kekuataan sendiri maka harus
membelanjai sendiri segala usaha yang di lakukan .
·
Bahwa daalam mendidik anak harus ikhlas lahir dan batin untuk
mengorbankan kepentingan pribadi demi keselarasan dan kebahagiaan anak.
Asas tutuwuri handayani merupakan
inti dari asa pertama ( butiran pertama ) yang
menengaskan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya
sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam kehidupan umum.
Dari
asas ini pulalah lahirlah sisitem Among di
Taman Siswa. Pengertian dari sistem among adalah guru memperoleh sebutan “Pamong” artinya sebagai pemimpin yang
berdiri di belakang dengan semboyan tut wuri handayani yaitu tetap mempengaruhi
dan mmberi kesempatan pada anak didik tanpa harus di paksa , di campuri dan di
perintah. Pamong hanya wajib menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi
jalannya anak , serta hanya ikut campur pada jalannya anak apabila dia anak itu
sendiri tidak mampu menghindari berbagai rintangan atau ancaman keselamatan atu
gerak majunya.
Dua
semboyan lainnya sebagi bagian tak terrpisahkan dalam tut wuri handayani. Pada
hakikatnya bertolak dari unsure yang sama yaitu tidak ada paksaan , perintah ,
campur, dsb.
Dan
pendidik harus member uluran tangan apabila di perlukan anak pada setiap anak .
Ing Ngarso Sung Tulado yaitu mengingat setiap kebutuhan anak maupum kebutuhan
guru. Ing Madya Mangun Karso yaitu di terapakan saat aituasi kurang bergairah
atau ragu – ragu untuk mengambil keputusan atau tindakkan sehingga di perlukan
motivasi.[8]
B.
Asas Belajar Sepanjang Hayat.
Ini merupakan
sudut pandang lain terhadap pendidikan seumur hidup ( Life Long Education).
Pendidikan seumur hidup merupakan a concept ( P. Lengrand , 1970 ) yang new
signifinance of android idea ( Dave ,1973) tetapi universally acceptable
definition is difficult (Crapley, 1979). Oleh karena itu UNESCO Institute for
education( UIE Hamburg ). Menentapkan definisi kerja yakni pendidikan seumur
hidup adalah pendidikan yang harus :
·
Meliputi seluruh hidup
individu.
·
Mengarah kepada pembentukan ,
pembaruan , peningkatan dan penyempurnann secara sistematis pengetahuan ,
ketrampilan dan sikap dapat meningkatkan kondisi hidupnya .
·
Tujuan akirnya adalah
mengembangkan penyadaran diri.
·
Meningkatkan pengetahuan dan
motivasi untuk belajar mandiri.
·
Mengakui kontribusi dari semua
pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi termasuk yang formal , nonformal, dan
informal.
Dalam latar
belakang pendidikan seumur hidup , proses belajar mengajar sekolah seyogyanya
mengemban sekurang – kurangnyaa dua misi yaitu :
·
Membelajrkan peserta didik
dengan efisien dan efektif ,
·
Meningkatkan kemauan dan
kemampuan belajar mandiri sebagai basis dari belajar sepanjang hayat yang di
tinjau dari pendidikan sekolah.
Masalahnya
adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan suatu program belajar
mengajar sehingga mendorong terwujudnya belajar sepamjang hayat , dengan kata
lain terbentuk mnausia dan masyarakat yang mau dan mampu terus menerus belajar
.[9]
Perhatikan dalam
Al- Qur’an Q.S Al- Hasyr surat ke 59
ayat 21. Allah berfirman : Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an
ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah di
sebabkan takut kepada Allah . Danperumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya
mereka berfikir.[10]
Dalil naqli
tersebut kami pikir sesuai dengan
pendidikan sepanjang hayat . Karena di dalam Surat Al-Hasyr 21 itu tertulis. “
Dan perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”. Manusia
tidak akan pernah berhenti berfikir selama manusia itu hidup. Ini artinya
manusia akan selalu berfikir dan belajar
sepanjang hayat .
Di dalam nuku lain di katakana bahwa batasan
dari pendidikan seumur hidup( PSH ) adalah sebuah sistem konsep –konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peritiwa kegiatan belajar
mengajar yang langsung dalam keseluruhaan kehidupan manusia.
Adapun
karakteritiknya ialah : hidup , seumur
hidup , dan pendidikan merupakan tiga istilah poko yang mennetukan lingkup dan
makna pendidikan seumur hidup juga menghendaki keberlanjutan dan
ketersinambungan di mensi – di mensi vertical atau longitudional dari
pendidikan, dll.
Selain itu
mengapa PSH ( Pendidikan Seumur Hidup ) itu
perlu ?
Sebab keterbatasan kemampuan pendidikan
sekolah , perubahan masyarakat dan peranan social. Pendayagunaan Sumber daya
yang masih belum optimal dan Perkembangan Pendidikan luar sekolah yang pesat.[11]
Untuk
Indonesia sendiri , konsepsi pendidikan seumur hidup baru di mulai di
masyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara
(TAP MPR NO. IV/MPR /1973 jo. TAP NO IV/ MPR / 1978 tentang GBHN ) yang
menetapkan prinsip – prinsip pembangunan nasional sebagi berikut :
·
Pembangunan nasional di
laksanakan dalam rangka membangun manusia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seutuhnya ( arah
pemabanguna jangka panjang)
·
Pendidikan berlangsung seumur hidup
dan di laksanakan di dalam rumah tangga ,
sekolah , dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan merupakan
tamggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah ( Bab IV
GBHN bagian Pendidikan ).
Adapun tujuan
untuk pendidikan manusai seutuhnya dan seumur hidup ialah :
·
Mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya , yakni seluruh aspek
pembawaannya seoptimal mungkin , Dengan demikian secara potensial keseluruhan
potensi manusia di isi kebutuhannya agar berkembang secara wajar.
·
Dengan mengingat proses
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis,
maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
Pendiidkan
seumur hidup dalam berbagai prespektif :
a)
Tujuan ideologis.
Pendidikan
seumur hidup atau long life education akan
memungkinkan seseorang guna mengembangkan potensinya , sesuai dengan kebutuhan
hidupnya.
b)
Tujuan Ekonomis.
Pendidkan seumur
hidup adalah cara paling efektif untuk keluar dari lingkaran kebodohan dan
kemelaratan .
c)
Tujuan Sosiologis.
Pada umumnya pada negara-negara yang berkembang banyak
orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan pada anaknya.
d)
Tujuan Filosofis.
Negara – Negara demokrasi menginginkan , rakyatnya
memahami dan menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah
DPR, DPD, dan sebagainya.
e)
Tujuan Teknologis.
Di era globalisasi ini, tampaknya dunia di landa oleh eksplosi. Ilmu pengethuan
dan teknologi ( IPTEK ) dengan berbagai produk yang di hasilkan .
f)
Tinjauan Psikologis dan Paedagogis.
Bagaimanapun di akui bahwa perkembangan IPTEK yang sangat pesat.
Punya dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep , teknik , dan metode
pendidikan .
Sebab
itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama
sekarang adalah ialah mengajarkan bagaimana cara belajar , menanamkan
motivasi yang kuat . Dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hayatnya ,
memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar mampu beradaptasi dalam
masyarakat yang cenderung berubah secara cepat.
Imolikasi
konsep pendidikan seumur hidup pada program pendidikan :
·
Pendidikan baca tulis
fungsional.
·
Pendidikan Vokasional.
·
Pendidikan Profesional.
·
Pendidikan kea rah perubahan
dan pembangunan.
·
Pendidikan kewarganegaraan dan
kedewasaan politik.
·
Pendidikan Kultural dan
Pengisisan waktu senggang.
Berapa
kepentingan pendidikan seumur hidup :
I.
Pertimbangan Ekonomi.
II.
Keadilan .
III.
Fakta peranan keluarga
IV.
Factor perubahan peranan social
V.
Perubahan teknologi.
VI.
Factor-faktor vocationa.
VII.
Kebutuhan – kebutuhan orang
dewasa.
VIII.
Kebutuhan anak- anak.
Adapun strategi
dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana di inventarisasi Prof.
Solaiman Joesoef meliputi hal- hal sebagai berikut :
1.
Konsep Pendidikan Seumur HidupItu Sendiri.
·
Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri.
Sebagai suatu konsep , pendidkan seumur hidup di artikan
sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan
pengalamam – pengalaman pendidikan.
·
Konsep belajar seimur hidup.
Pendidikan seumur hidup berate pelajar , itu belajar
karena respons terhadap keinginan yang di dasari untuk belajar dan angan –angan
pendidikan membantu menyediakan kondisi – kondisi yang membantu pelajar.
·
Konsep Belajar seumur hidup.
Metode belajar seumur hidup adalah orang – orang yang sadar tentang diri
mereka sebagai pelajar seumur hidup , melihat belajar baru sebagai cara logika
untuk mengatasi problema , dan sangat terdorong untuk belajar di semua
tingkatan usia.
Dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup
sebagai pemberi kesempatan belajar baru.
·
Kurikulum yang membantu beljar
seumur hidup.
Dalam konteks ini, kurikulum di desain atas dasar
prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur
hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.
2.
Arah Pendidikan Seumur Hidup.
·
Pendiidkan seumur hidup bagi
orang dewasa.
·
Pendidikan seumur hidup bagi
anak.[12]
C.Azas
Belajar Mandiri Dalam Pendidikan .
Baik
dari azas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung
erat kaitannya dalam asas ke mandirian dalam belajar.
Perwujudan asas kemandirian
dalam belajar menempatkan guru dalam peran utama dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator, di samping
peran- peran lain : Informator ,
Oraganisator, dsb.
Terdapat beberapa strategi
belajar mengajar dan atau kegiatan belajar – mengajar yang dapat member peluang
pengembangan kemandirian dalam belajar . CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif )
merupakan salah satu pendekatan yang memberi peluang itu, karena siswa di
tuntut mengambil prakarsa dan atau mamikul tanggung jawab tertentu dalam
belajar mengajar di sekolah dalam sebuah lembaga kerja. Di samping jenis
belajar mandiri akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemandirian dalam
belajar itu , seperti belajar melalui
modul , paket belajar , pengajaran berprogram dan sebagainya. Ke seluruhan
upaya itu akan terlaksana dengan semestinya apabila setiap lembaga pendidikan ,
utamanya sekolah di dukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang memadai.[13]
KESIMPULAN
Dari
uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwasannya , asas pendidikan itu
merupakan suatu dasar atau tumpuan dalam berpikir baik dari perancangan maupun
pelaksanaan. Jadi penulis dapat merumuskan sebelum kita mengelupas lebih lanjut
tentang pendidikan maka kita harus mempunyai pengetahuan dulu tentang asas
pendidikan itu , alasannya asas itu dapat di katakana juga Manhaj Fikr ( kerngka
berpikir ) dalam pendidikan .
Dan
mengenai beberapa unsur asas pendidkan b aik asas tut wuri handayani, asas
pendidikan seumur hidup , dan asas belajar mandiri dalam pendidikan adalah unsur
yang tidak bisa di pisahkan antara satu
dengan yang lain. Untuk asas tut wuri
handayani yang mengatakan bahwa guru untuk bersifat seperti pamong yang punya pengertian kalau guru
itu sebagai pemimpin yang berdiri di belakang dengan artian memberikan
kesempatan kepada anak siswa untuk berjalan sendiri, dan guru hanya bertugas
menyingkirkan rintangan yang menghalangi siswa dan juga yang membantu siswa . Asas pendidikan sepanjang hayat ,
manusia tidak akan berhenti berpikir selama manusia itu hidup ini artinya
manusia akan berhenti berpikir atau tidak berpikir jika dia sudah meninggal,
inilah arti dari pendidikan sepanjang hayat. Asas belajar mandiri dalam pendidikan di sini guru berperan penting
dalam kegiatan belajar mengajar karena guru berposisi sebagi Fasilitator,
motivator dan juga peran lainnya . Bisa di katakana dalam asas belajar mandiri
ini guru itu sebagai media para peserta didik dalam mempeljari sebuah studi
pelajaran.
PENUTUP
Demikian
uraian makalah yang kami sampaikan , semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan yang terutama bagi penulis saendiri.
Dengan
makalah ini yang awalnya kita tidak tahu apa itu asas pendidikan jadi tau. Yang
awalnya tidak tau historis asas pendidikan juga jadi tau. Yang awalnya tidak
tau nacam asas pendidikan jadi tau.
Kami
, penulis sadar makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik bila ada kesalahan. Demi menjadikan makalah ini supaya sempurna.
Sekian
terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Al – Qur’an dan
Terjemaahnya. Jakarta : Departemen Agama RI. 2007.
2. http://idWikipedia.org/wiki/Friedrich- Froebel.
3. http://ddii.aceh prov.go.id/index.php? option =com – content
& view = article & id=55 : islam
– dan –dasar- pendidikan & casid = 50 artikel – akhlak & itemid = 61.
4. Tirtorahardjo, Umar dan La Sula . Pengantar Pendidikan .
Jakarta : PT. Rineka Cipta . Febuari 2000.
5. http://moshimoshi.net,nenet/
materi ilmu Pendidikan/bab 3. Html.
6. Mudyahardjo, Redja. Pengantar
Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar – Dasar Pendidikan Pada Umumnya Dan
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Juli 2001.
7. Hasbullah . Dasar- Dasar Ilmu
Pendidikan . Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. 1999.
[1] Al-Qur’an dan Terjemaahnya , Jakarta : Departemen Agama RI , 2007.
hlm. 660
[2] Ibid. hlm 904
[3] http:// Id. Wikipedia .
org /wiki/Friedrich-Froebel. ( Selasa 6 maret 2012 jam 20 : 17)
[4]http:// Ddii. Aceh prov,
go.id / index.php? option=com.content & view = article & id = 55 islam-
dan- dasar – pendidikan & corid= 50 artikel- akhlak & itemid = 61 (
Selasa 6 Maret 2012 jam : 20:50)
[5] Al- Qur’an dan terjemaahnya , Jakarta : Departemen Agama RI , 2007.
hlm.581
[6] Umar Tirtarahardjo dan La Sula , Pengantar Pendidikan , Jakarta : PT. Rineka Cipta ,Febuari 2000,
hlm. 117
[7] http://moshimoshi.net,nenet/materi ilmu
Pendidikan / bab 3. html (jum’at
3 Maret 2012 jam 14:15)
[8] Umar Tirtarahardjo dan La Sula, Pengantar
Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta , Febuari 2000, hlm. 117-119
[9] Ibid, hlm. 117-119.
[10] Al-Qur’an dan terjemaahnya , Jakarta : Depatemen Agma RI, 2007.hlm
800.
[11] Redja Mudyahardjo, Pengantar
Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar- Dasar Pendidikan di Indonesia, Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada , Juli 2001, hlm 169-173
[12] Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan , Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , 1999, hlm. 63-86
[13] Umar Tirtarahardjo dan La Sula, Pengantar
Pendidikan , Jakarta : PT. Rineka Cipta , Febuari 2000, hlm . 122-123
Tidak ada komentar:
Posting Komentar