Sabtu, 16 Februari 2013

Selamat Datang


GEOGRAFI DALAM PANDANGAN MASYARAKAT DALAM ILMU SOSIAL




Dosen Pengampu: M. Syafiq Humaisi
Oleh: Muh. Shulthon. R( 210611079 )
Ike Ardianti                              ( 210611081 )
Nur Yasin                      ( 210611083 )
Eni Muflikah                  ( 210611078)
                                                           Abdul Hafid. J            ( 210611080 )

SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
STAIN ( PONOROGO )
JL. PRAMUKA NO. 156 TELP. 0352-481277 FAX O352-461893



KATA PENGANTAR

            Alhamdullilah tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmat taufik serta hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
            Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah hingga sekarang ini.
            Dan tak lupa tim penulis ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pangampu dan teman – teman di kelas PGMI-C semester 2 yang telah membantu tim penulis sehingga makalah ini terselesaikan.
            Dengan di susunnya makalah ini tim penulis berharap semoga bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan umumnya bagi pembaca.



Ponorogo,  03 Mei 2012


Tim penulis






DAFTAR ISI

Kata Pengantar           : ……………………………………….         2
Daftar Isi                   :    ……………………………………....         3         
Pendahuluan   :     ……………………………………………          4-5
Pembahasan    :         A. Pengertian Geografi……………….          6
B. Prinsip Geografi dan Metode Penelitian      Geografi……………………………  .              9
C.Ruang Lingku geografi dan
Objek studi geografi …………………..          10
D.Pendekatan geografi dan
Tujuan Geografi ……………………………   13
E. Konsep dasar geografi dan implementasinya dalam kehidupan……………………………………. 15
F.Ilmu Bantu Geografi dan
Sarana Bantu Geografi ……………………… 17
G. Manfaat Geografi ………………………… 18
            Kesimpulan     :           ………………………………………………    20
            Penutup           :           ………………………………………………    21
          Daftar  Pustaka:          ………………………………………………     23
                            


PENDAHULUAN

Sudah bukan menjadi rahasia lagi kalau Indonesia itu merupakan Negeri yang indah dan kaya akan Sumber Daya Alamnya. Dan hampir semua mayoratas penduduk Indonesia itu menggantungkan hidupnya pada hasil kekayaan yang ada di Bumi Indosnesia tercinta. Tapi ketika terjadi sebuah bencana/ tragedy, contohnya tsunami[1], gempa,dll. Kita belum pasti memikirkan Bumi tempat tinggal kita ini.
            Terlepas dari bencana yang di timbulkannya. Bumi merupakan satu- satunya planet tempat hidup dan tempat tinggal kita. Meski tak terpungkiri para ilmuwan NASA sedang meneliti planet Mars sebagai rujukan masa depan setelah kehidupan di Bumi ini. Dan kembali lagi pada Al-Qur’an yaitu pada Q.S Al-Baqoroh ayat 30 yang berbunyi ( maknanya) yang berbunyi: “ Wahai Muhammad ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat.”Sungguh Aku akan menciptakan manusia sebagai pengelola di muka Bumi “.” Para malaikat berkata : “Apakah Engkau akan menciptakan makhluk yang akan melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di mika bumi ? Padahal kami selalu taat kepada-Mu dan memuliakan-Mu”. “ Firman-Nya : “ Wahai malaikat Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui”[2].
            Dari dalil di atas seharusnya manusia itu sebagai pemimpin Bumi. Dan penulis juga berpendapat benar dengan apa yang di katakana oleh malaikat, seperti yang tertulis diatas tersebut. Karena benar terjadi manusia sendiri lah yang mengambil andil cukup besar dalam kerusakan bumi ini. Tapi Allah berfirman : “ Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui”. Dan untuk selanjutnya bisa di lihat pada ayat selanjutnya.
            Setelah terbukti terjadi kerusakan yang juga sebagaian besar adalah andil manusia yang menyebakan kerusakan bumi, latas bijaksanakah menggntungkan hidup pada bumi tanpa mempelajarinya? Tidak hanya itu saja alasan yang kalian buat mengapa harus -mempelajari Bumi. Sekiranya dengan mempelajari Bumi kita akan mendapatkan banyak manfaat. Oleh karena mari kita pelajari Bumi melalui geografi.
            Sama halnya ketika menyaksikan fenomena alam seperti gempa , tsunami. Apa pernah terpikirkan oleh kita apa yang mengakibatkan itu kalau di liat dari aspek keilmuan?
            Bagaimana prosesnya itu terjadi ? Kerusakan apa saja yang telah di timbulkan oleh bencana itu? Dengan belajar geografi kita bisa belajar dan mempunyai ketrampilan untuk menghadapi alam. Dan untuk selanjutnya kita akan mempelajari tentang geografi dan segala aspek yang terkait di dalamnya.












PEMBAHASAN

A.Pengertian Geografi.
Geografi berasal dari bahasa Yunani. Eratoshenes[3] mengemukakan bahwa geografi berasal  dari kata geographika. Kata geo berarti Bumi dan graphein berarti tulisan, lukisan, atau pencitraan.
Dengan demikian Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang melukiskan, menuliskan, dan mencitrakan tentang Bumi beserta kehidupan.[4]
Kenudian pada awal abad ke 2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomeus yang mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian mellalui peta dari sebagaian dan seluruh permukaan Bumi secara umum. Jadi Claudius Ptolomeus mementingkan peta untuk memberikan informasi permukaa Bumi secara umum. Kumpulan peta dari Claudius Ptolomeus di kumpulkan kemudian di bukukan,  di beri nama Atlas Ptolomeus.menjelang akir abad ke 18.
Perkembangan geografi semakin pesat, pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya seorang filusuf dari USA yang bernama Ellsworth Hunthington. Di Perancis paham posibilis terkenal dengan tokohnya Paul Vidal De La Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen re de vie”, Perbedaan kedua paham tersebut adalah, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur sehingga kehidupannya di pengaruhi oleh alam sekitatnya. Sedangkan posibilis memandang manusia sebagai makhluk yang aktif yang dapat membudayakan alam untuk menunjang hidupnya.[5]
Secara etimologis geografi merupakan ilmu yang mempelajari dan menggambarkan keadaan Bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti: Penduduk, flora, fauna, iklim, udara dan segala interaksinya ( Wardyatmoko dan Bintoro,1999). Berdasrkan pengertian di atas dapat di ketahui bahwa geografi senatiasa memberikan uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada, termasuk sebab dan akibatnya bagi kehidupan. Di samping itu juga berusaha menganalisa berbagai kondisi yang terjadi di muka Bumi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan manusia ( Wartoyo, 2004)..Berikut beberapa pendapat tentang pengertian geografi menurut para pakar geografi:
®    Menurut Hartshorne ( 1959 ).
Geografi  memberikan kepentingan untuk memberikan deskripsi yang berarti beraturan rasional tentang sifat variable dari permukaan Bumi.
®    Menurut Alexander ( 1963 ).
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
®    Menurut Yeates ( 1963 ).
Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbaagai sifat yang beranekan ragam di permukaan Bumi.
®    Menurut R. Bintarto ( 1977 ).
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat- sifat Bumi, menganalisa gejala- gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsure-unsur Bumi dalam ruang dan waktu.
®    Menurut M.Daljuni
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan kegiatan manusia di dalam satu ruang.
®    Lokakarya Geografi di Semarang 1988.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena grosfer dengan sudut pandang ke lingkungan / ke wilayahan dalam konteks keruangan.
®    Menurut GBHN 1994.
Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka Bumi ( gejala geosfer ) serta interaksi antara manusia dengann lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan ( Sumadi Sutrijat, 1999)[6].
®    Stroba ( 1970 ).
Geografi erat kaitannya dengan factor, lokasi, karekteristik tertentu, dan hubungan antar wilayah secar keseluruhan. Konsep itu di sebut Natural Attribute Of Place.
®    Preston E. James ( 1959 ).
Geografi dapat di anggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang selalu di mulai dari keadaaan permukaan Bumi, kemudian beralih ke studinya masing-masing.
®    Frank Debenham ( 1950 ).
Berpendapat bahwa tugas para ahli geografi sebagai berikut:
1.      Mengadakan penafsiran terhadap persebaran fakta.
2.      Menemukan hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan fisik.
3.      Menjelaskan interaksi antara manusia dan kekuatan alam.
®    James Fairgrive ( 1966 )
Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan di dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan di mana dari berbagai aspek dan gejala geografi.[7]
®    Imanuel Kant ( 1724-1821)
Menurutnya geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
®    Menurut Bernard Veren ( 1622-1650).
Ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi Bumi beserta bagian- bagiannya juga tentang benda lagit lainnya.[8]
Dan di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Q.S Al-A’raaf  ayat 54 ( 7:54) yang berbunyi : “ Wahai kaum mukmin, Tuhan kalian hanyalah Allah, Tuhan yang telah menciptakan semua langit dan Bumi dalm enam masa. Kemudian Allah naik ke atas ‘Arsy. Allah menyelimutkan malam pada siang dan menyusulkan malam pada siang dengan teratur. Matahari, bulan, dan bintang di tundukkan untuk kepentingan manusia dengan seizing Allah. Ketahuilah Allah Maha tinggi Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam”.[9]
Kami sebagai penulis berpendapat dari uraian para pakar geografi tersebut, bahwa yang mereka uraikan itu sebenarnya sudah terdapat di dalam ayat Al-Qu’ran seperti di atas. Yang berhubungan antara bumi, langit, dan sistem perwaktuan, yang juga merupakan bagian aspek materi yang ada pada geografi. Dan Al-Qu’ran sudah menjelaskannya lebih dulu dari pada geografi. Sehingga ada kemungkinan para pakar tersebut mengambil konsep pengertian georafi bisa saja dari Al-Qu’ran.
B.Prinsip dan Metode Penelitian Geografi.
a)      Prinsip Geografi
Di dalam studi geografi, prinsipgeografi merupakan dasar untuk menguraikan, mengkaji, serta mengungkapkan fenomena, variable, factor-faktor dan masalah geografi. Prinsip Prinsip geografi harus selalu di jadikan acuan untuk menganalisis berbagai fenomena dan yang sedang di pelajari.
Secara teoritis prinsip-prinsisp geografi yaitu sebagai berikut:
1.      Prinsip Penyebaran.
Dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta- fakta geogarfi dalam sebuah peta serta untuk mengungkapkan gejala geografi dengan yang lain. Hal tersebut di sebabkan karena penyebaran gejala dan fakta geografi taidak merata, antara wilayah satu dengan wilayah yang lain.
2.      Prinsip Interaksi.
Di gunakan untuk menganalisis hubungan anatara gejala fisik dan non-fisik. Prinsip ini juga dapat mengungkap gejala atau fakta-fakta geogarfi di wilayah tertentu.
3.      Prinsip Deskripsi.
Digunakan untuk memberikan gambaran- gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah-masalah geografi yang di analisis.
4.      Prinsip Korologi.
Dengan prinsip korologi dapat di analisis gejala fakta dan masalah geografi yang di tinjau dari penyebaran dan interelasi dan intereaksinya dalam ruangan.[10]
b)      Metode Penelitian Geografi.
Berdasarkan prinsip geografi, jelaslah bahwa pengetahuan geografi di peroleh melalui penelitian, dan penelitian memerlukan metode. Berikut adalah beberapa bentuk metode penelitian geografi:
a.Studi Lapangan:
Pengamatan secara langsung di lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami bentuk permukaan bumi serta kegiatan manusia. Metode ini di lakukan dengan terjun langsung mengamati objek di lapangan. Dengan melakukan studi lapangan dapat di ketahui karakteristik khusus permukaan Bumi.
a.       Pemetaan.
Metode ini dilakukan dengan cara menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan di petakan. Seleksi menghasilkan informasi objek terpilih yang diperlukan saja sehingga dapat menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik unsure geografi dalam peta.
b.      Wawancara (Interview).
Metode ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal- hal yang perlu di ketahui. Metode ini di pilih bila hal-hal yang ingin di kethui tidak dapat di peroleh dengan metode pemetaan. Contoh: Alasan penduduk tetap tinggal dalam wilayah rawan banjir.
c.       Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan metode penelitian geografi yang menggunak perhitungan matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angka-angka di lakukan dengan bantuan komputer, dan hasil penelitian di sajikan dalam bentuk yang sederhana.
d.      Penggunaan Sarana Ilmiah.
Metode ini dalam penelitian geografi, mislnya penginderaan jauh. Penginderaan jauh dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit di jangkan dengan studi lapangan.[11]
C. Ruang Lingkup Geografi dan Objek Geografi.
1)      Ruang Lingkup Geografi.
Ruang lingkup kajian geografi :
®    Menurut Priyadi ( 2007 )
Ruang lingkup kajian geografi meliputi :
                                i.            Persebaran dan keterikatan penduduk di muka Bumi.
                              ii.            Hubungan timbak balik antara manusia dengan lingkungan fisik.
                            iii.            Kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai ciri tertentu.[12]
Dan juga karena seiring perkembangan ilmu pengetahuan ruang lingkup geografi terus mengalami perkembangan. Di karenakan pertalian geografi dengan ilmu-ilmu lain. Geografi tidak bisa lagi di kelompokkan sebagai ilmu social ayau ilmu eksak karena keduanya ada dalam geografi. Namun yang jelas lingkup geografi adalah adalah sesuatu yang ada dalam geosfer.[13]
a.       Komponen Geosfer .
Di tinjau dari struktur Bumi bagian luar maka Buni dapat di bagi menjadi litosfer yaitu bagian paday, hidrosfer yaitu bagian cair, dan atmosfer yaitu bagian gas. Bidang batas litosfer dengan hidrosfer adalah dasar laut dan bidang batas hidrosfer dengan atmosfer adalah muka laut.[14]
b.      Disiplin ilmu nyang berkaitan dengan Geografi.
Kajian Geografi mempunyai ruang linkup yang luas sehingga di siplin ilmu lainnya banyak berkautan dengan geografi dengan disilin ilmu lain dapat di bedakan menurut aspek fisis dan aspek social. Aspek fisis meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomidan semua fenomena yang di amati. Aspek social meliputi antropologis, politis, ekonomis dan aspek yang berhubungan dengan pola manusia.[15]
2)      Objek Studi Geografi.
Dalam ilmu geografi objek studinya di bedakan menjadi dua yaitu:
®    Objek studi material geografi:
Merupakan objek yang di pelajari dalam geografi yang menyangkut semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer, meliputi:
a.       Litosfer  :
lapisan kulit bumi yang terletak antara permukaan Bumi sampai kedalaman 1000km. Bagian padat dari litosfer dapat di bedakan menjadi tiga yaitu: batuan, sedimen, dan tanah yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Litosfer merupakan bagian tempay makhluk hidup berada, khususnya yang tinggal di permukaan bumi.
b.      Hidrosfer
adalah lapisan air yang terdapat di dalam bumi, di permukaan bumi dan di udara. Lapisan air meliputi laut, sungai, danau, rawa, dan air tanah.
c.       Atmosfer adalah
 lapisan udara yang menyelimuti bumi.Berdasarkan perbedaan suhunya, atmosfer di bagi menjadi empat bagian yaitu: troposfer, stratosfer, mesofer, dan termosfer. Atmosfer yang terdidri atas bermacam-macam gas dan uap air sangat penting dalam ekosistem karena secar langsung mempengaruhi kehidupan organisme di bumi.
d.      Biosfer
Merupakan sitem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan sebagai ikatan yang utuh.
e.       Antroposfer
Adalah lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Dalam hal ini geografi mempelajari persebaran keanekaan budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang atau wilayah, sebagai contohnya: dapat di perhatikan bahwa permukaan bumi terdapat berbagai macam ras yang menempati berbagai kawasan antara lain Asia Timur, Asia Barat, Asia Selatan, Amerika, Afrika Barat, dan Australia.
2). Objek Studi Formal Geografi.
Objek studi formal geografi adalah sudut pandang atau cara berpikir mengenai material. Di dalam objek studi formal itu geografi melihat fenomena- fenomena yang terjadi di permukaan bumi dari sudut pandang keruangan. Menurut Heslinga ( 1975 ), terdapat tiga hal pokok formal dari sudut pandang keruangan yaitu sebagai berikut:
a.       Pola persebaran fenomena di permukaan bumi.
b.      Interaksi dan integrasi fenomena.
c.       Perkembangan yang terjadi pada fenomena tersebut baik dalam wilayah sendiri maupun antar wilyah..[16]


D.Pendekatan Geografi Dan Tujuan Geografi.
1. Pendekatan Geografi .
            Agar dapat didi bedakan dengan ilmu yang lain geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timabal balik atara fenomena dan permasalahannya denagn pendekatan keruangan, ekologi, dan rehgional kompleks.
a). Pendekatan keruangan.
Pendekatan ini dalam ilmu geografi merupakan cirri khas yang membedakannya dengan ilmu-ilmu yang lain . Pendekatan keruangan terdiri atas : pendekatan topic, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoritis pendekatan tersebut dapat di pisiahkan namun kenyataannya akan saling berhubungan.
Ø  Pendekatan Topik.
Untuk mempelajari masalah geografi di suatu wilayah dapat di mulai dari topic tertentu yang menjadi perhatian utama, seperti contohnya adalah tentang kelaparan. Selama melakukan pendekatan topic tidak boleh melepaskan hubungnnya dengan ruang yang menjadi tempat gejala masalah. Berdasarkan landasan keruangan itu dapat di bandingkan, karakteristik di suatu daerah dengan gejala di daerah lain.
Ø  Pendekatan Aktivitas Manusia.
Pendekatan ini bisa di gunakan untuk mendeskripsikan berbagai kegiatan manusia atau kegiatan penduduk. Pengungkapan aktivitas penduduk di tinjau dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berkenaan dengan segala aktivitas. Kemudian bisa di ungkapakan interelasinya dengan factor-faktor geografi. Antara lain kesuburan, tanah, hydrogen, komunikasi, transportasi, dan morfologi lahan. Dan bisa di buat deskripsi tentang aktivitas penduduk berdasarkan interelasi keruangannya, dengan gejala-gejala yang lain.
Ø  Pendekatan Regional.
Di defrinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memilik karakteristik tertentu yang khas. Karena memiliki memiliki karateristik yang khas, sebuah region dapat di bedakan dengan region-region lainnya. Pendekatan regional berarti mengkaji suatu gejala atau masalah dari sebuah region sebagai ruang tempat terjadinya suatu gejala atau fenomena.
Unsur- unsur yang selalu berhubungan dengan pendekatan analisis keruangan adalah jarak, pola, site,dan situasi,aksebilitas serta keterkaitan.
1.      Unsur Jarak
Baik jarak absolute maupun jarak relatif ( social ) yang dapat berpengaruh kepada keakraban, keseganan, rasa senang, dan kesenjangan social.
2.      Unsur Pola.
Misalnya struktur geologi yang dapat mempengaruhi pola pemukiman dan perjiahan sumber air yang berpengaruh kepada pola tata lahan.
3.      Unsur Tempat ( site ) dan sistem.
Erat hubungannya dengan sifat dan fungsi suatu wilayah.
4.      Unsur Aksesbilitas.
Erat hubungannya dengan topografi dan teknologi wilayah tertentu.
5.      Unsur Keterkaiatan.
Banyak menetukan kualitas dan kuantitas hubungan fungsional antar tempat.
Ø  Pendekatan Ekologi .
Geografi dan ekolgi merupakan dua bidang ilmu yang berbeda sehingga prinsip dan konsep yang berlaku pada kedua bidang tersebut juga berbeda. Tapi kedua ilmu ini saling menunjang dan saling membantu.
Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan dan factor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan atu region dengan region lainnya.
Ekologi khusunya ekologi, manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungannya membentuk sistem ekosistem.
Ø  Pendekatan Kompleks Wilyah.
Pendekatan ini menelaah gejala atau fenomena dengan menggunkan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Dalam pendekatan itu suatu wilayah di kaji dengan pengertian areal differantiaton, yang mempunyai anggapan bahwa interaksi antara wilayah akan berkembang karean adanya perbedaan,. Selanjutnya perbedaan ini mengakibatakan proses permintaan dan penawaran. Selain itu juag di perhayikan pula pesebaraanyadan interelasi mnusia dengan linhkungnnya[17]  
B. Tujuan Geografi.
Berikut ini tentang tujuan geogarfi :
1.      Membekali peserta didik dengan pengetahuan geografi yang berguna bagi kehidupan masyarakat.
2.      Membekali peserta didik dengan kemempuan mengidentifikasi, menganalisa, dan menyususn alternative pemecahan masalh- masalh geografiyang terjadi dalam kehidupoan bermasyarakat.
3.      Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
4.      Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan ketrampila terhadap lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak terpisahkan dan
5.      Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan  keilmuan geografi sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.[18]
E. Konsep Dasar Geografi dan Implementasinya dalam kehidupan Masyarakat.
A, Konsep Dasar Geografi.
            Konsep merupakan generalisasi sekelompok gejala yang dapat di pakai ummntuk menggambarkan berbagai gejala yang sama ( Priyadi, 2007 ). Konsep dasar yang di pelajari dalam geografi sebagai berikut:
1)      Konsep Jarak.
Konsep ini menjelaskan tentang jarak antara suatu tempat dengan tempat yang lain.
2)      Konsep Lokasi.
Konsep ini menggambarkan tentang suatu fenomena di muka bumi.
3)      Konsep Pola.
Konsep ini menjelaskan tentang pola persebaran suatu fenomene di permukaan bumi.


4)      Konsep Aglomerasi.
Konsep ini menjelsaskan tentang pemusatan fenomena pada suatu kawasan di permukaan bumi.
5)      Konsep Morfologi.
Konsep ini menjelaskan tentang bentuk –bentuk lahan yang berkaitan dengan tenaga pembentuk bumi.
6)      Konsep nilai Guna.
Konsep ini menjelaskan tentang guna suatu fenomena pada lokasinya di permukaan bumi.
7)      Konsep Intraksi dan Interdepensi.
Konsep ini menjelaskan tentang saling pengaruh dan saling ketergantungan antar gejala bumi.
8)      Konsep Keterkaitan Ruang.
Konsep ini menjelaskan tentang terjadinya variasi di muka bumi.
9)      Konsep differensial areal.
Konsep ini menjelaskan tentang fenomena yang berbeda antara satu tempat dangan tempat lainnya di muka bumi.[19]
10)  Konsep Achievability.
Achievability terkait dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya ; suatu daerah terisolasi kareana kondisi permukaan bumi yang menyebabkan ia sulit untuk mencapai ketergantungan umumnya perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi dan tarnsportasi.
Contoh: sebuah desa yang di kelilingi oleh rawa-rawa dan hutan biasanya sulit untuk dicapai dari pada sebuah desa yang terletak di sekitar pantai/pinggir pantai.
11)  Konsep Keterkaitan Spesial.
Keterkaitan special menunjukkan hubungan antara satu fenomena tersebar dan lainnya, baik dari segi fenomena fisik maupun fenomena non fisik.
Contoh: daerah pedesaan dan perkotaan, misalnya penduduk wilyah perkotaan perlu makanan dari pedesaan dan penduduk desa perlu memasarkan produk alaminya ke kota.[20]

B. Implementasi Geografi dalam Kehidupan Masyarakat.
            Implementasi geografi adalah berupa hasil studi geografi yang dapat di gunakan untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah social yang berkautan dengan lingkungan. Contohnya: Di Indonesia sebagaian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Oleh karena itu sektor pertanian menduduki tempat penting di negeri ini.[21]
F. Ilmu Bantu Pada Studi Geografi dan Sarana Bantu Geografi.
a). Ilmu Bantu Studi Geografi.
Berikut beberapa Ilmu bantu studi geografi;
1.      Geomorfologi:
 Mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannya tentang proses terbentuknya.
2.      Meteorologi:
Mengkaji atmosfer, antara lain ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu, udara, angin, dan perawanan.
3.      Klimatologi:
Mengkaji iklim meliputi cirri,sebab terjadi, dan pengaruhnya terhadap bentuk fisikdan kehidupan pada suatu wilayah.
4.      Biogeografi:
Mengkaji persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta factor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, dan menetukan pola persebarannya.
5.      Antrapogeografi:
Mengkaji persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.
b).Sarana Bantu Geografi.
            Sarana Bantu geografi di perlukan untuk memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi. Saran bantu geografi meliputi:


1.      Tabel
Adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data atau informasi yang biasanya berupa informasi yang biasnya berupa kata-kata atau bilangan yang tersusun secara sistematis, urut ke bawah dalam kolom dari baris tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah di pahami.
2.      Peta
Adalah gambar sebagaian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang di perkecil dengan skala tertentu.
3.      Grafik
Adalah lukisan pasang surut nilai suatu fenomena yang di lukiskan dengan menggunakan garis.
Contohnya grafik pertumbuhan penduduk Indonesia Tahun 1960-2000.[22]
G.Manfaat Geografi.
            Ilmu dan sarana bantu geografi dapat di gunakan untuk menjelaskan hubungan antargejala di permukaan bumi dari berbagai aspek kehidupan, contohnya pertanian dan industry.
1.      Bidang Pertanian
Di tinjau dari segi geografi, pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan aspek manusia. Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air, dan udara. Dan aspek manusia meliputi tenaga kerja, tradisi kehidupan, teknologi, dan ekonomi masyarakat.
Analisis hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia tersebut dalam studi geografi sangat bermanfaat untuk menyusun diversivikasi tanaman pada lahan pertanian. Hal itu penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas lahan tetap tinggi.
2.Bidang Industri
Tinjauan geografiterhadap aspek industry terutama pada hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia. Aspek fisik antara lain: lahan, bahan baku, dan sumber daya energy. Aspek manusia : tenaga kerja, tradisi teknologi, konsumen, pasar. Hasil Analisis hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia tersebut di gunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industry . Sebagai contoh: dalam rangka mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata, lokasi industry sebaiknya di arahkan ke daerah yang masih jarang penduduknya.[23]




















KESIMPULAN

Kami sebagai penulis bisa menyimpulkan bahwa pentingnya mempelajari ilmu geografi untuk bisa mengetahui tata ruang, tata waktu, tata letak di muka bumi ini.
Selain itu dengan geografi kita merasa hal yang jauh itu bisa terasa dekat, di antaranya adalah tentang iklim, cuaca, penduduk, kebudayaan Negara lain pun bisa di kethui sebelum masa internet menjamur dan berkembang menjadi trand topic. Hal ini di sebabkan geografi sudah mulai di perkenalkan semenjak di Indonesia menggunakan kurikulum 1964 yang pertama kalinya bernama geografi Indonesia.
Dan dengan geografi ini kita bisa menyesuaikan atau mempeljari bagaimana memperlakukan ala mini dengan sebaik mungkin. Sebagaimana Firman Allah SWT, dalam Q.S Al-A’raaf (7:56) yang berbunyi : “ Wahai kaum mukmin janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah datangnya syari’at Allah yang memperbaiki keadaan manusia, Berdo’alah kepada Allah dengan rasa takut akan siksa-Nya daan penuh harap atas rahmat-Nya. Sungguh rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang yang taat pada-Nya”.[24]










PENUTUP

Demikian uraian makalah yang kami sampaikan , semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan yang terutama bagi penulis saendiri.
            Dengan makalah ini yang awalnya kita tidak tahu apa itu asas pendidikan jadi tau. Yang awalnya tidak tau tentang Hakikat geografi dalam pandangan Masyarakat dalam ilmu social, jadisedikit mengerti. Yang awalnya tidak tau aspek-aspek geografi juga jadi tau .
            Kami , penulis sadar makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik bila ada kesalahan. Demi menjadikan makalah ini supaya sempurna.
Keriput
Aku sudah renta….
Kulitku sudah tak halus lagi.
Semerbak wangiku telah berlalu.
Punggungkupun semakin tersa berat
Penghuniku semakin banyak.
Bingar-bingar api, air, tangis bukan hal tabu di guratan wajahku
Jangan salahkan aku..
Atas apa yang kalian semua alami.
Aku tidak marah……
Aku tidak capek……
Aku hanya ingin memberikan pertanda…
Hari semakin dekat..
Hari itu pasti datang….
Aku mohon pelihara-lah aku, jagalah aku.
Jangan kau sia-siakan aku.
Demi anak cucumu esok.
Karena aku karunia Allah SWT , untukmu..


                Sekian terima kasih.

















Daftar Pustaka
1.      Thalib, Al-Ustadz Muhammad. Al-Qur’an Tarjamaah Tafsiriyah. Yogyakarta: MA’HAD AN-NABAWY.Febuari 2012.
2.      PGMI,Lapis. Ilmu Pengetahuan Sosial 1Edisi Pertama. 2009
4.      Hestiyanto, Yusman. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: PT.Ghalia Indonesia.November2007.
5.      Wahyudi,Nur dan Tri Haryanto. Geografi Kelas X SMA/MA. Klaten: Cempaka Putih. 2006.
7.      Tjasyono, Bayong.Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja Roda Karya.2009
8.      http://www.id shvoong.com/exact-science/2193623-objek-studi geografi














[1] Tsunami adalah gelombang sangat besar yang di timbulkan oleh tenaga yang tiba- tiba, terutama dari dasar laut. Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berate gelombang besar.
   Tsunami dapat terjadi karena adanya gannguan di dasar laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air. Misalnya jika dasar laut tiba- tiba longsor secara vertical menyedot air yang berada di atasnya. Hal itu dapat terjadi apabila gempa tektonis, sejenis gempa terjadi di asosiasikan dengan deformasi kerak bumi. Pada saat gempa terjadi di dasr laut, air di atas lokasi gempa akan tersedot dari posisi kesetimbangan awal. Keadaan itu selanjutnya membentuk gelombang yang bekerja berdasrkan gaya gravitasi dan berusaha mencapai kesetimbangan yang baru.
   Tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilo meter per jam. Di samudra terbuka jarak antar puncak gelombang mencapai 150 km dan tinggi gelombang hanya 1 meter. Namun, saat memasuki perairan dangkal daratan kecepatannya berkurang, sedangkan tinggi gelombanh bertambah hingga lebih dari 30 meter.
   Pergeseran sebagian dasar laut kea rah vertical merupakan fenomena alam yang sering menimbulkan terjadinya tsunami. Tsunami juga dapat timbul akibat meletusnya gunung api di bawah laut. (Yusman Hestiyanto ;2007)
[2] Al- Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qur’an Tarjamaah Tafsiriyah, MA’HAD AN-NABAWY, Yogyakarta, Febuari 2012, hlm. 30.
[3] Eratoshenes ( 276- 195 SM ), seorang ilmuwan Yunani memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul “IGeographica”. Dalam buku yang terdiri atas tiga jilid itu, ia menulis tentang gambaran permukaan Bumi, sejarah, dan konsep utama geografi. Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat. Ia telah dapat melakukan perhitungan keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya. Keliling Bumi sebenarnya 24.875 mil, sedangkan hasil perhitungan Eratosthenes adalah 24.650 mil. (Nur Wahyudi dan Tri Haryanto; 2006)
[4] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Edisi Pertama, 2009, hlm. 9.9
[6] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, hlm.9.9-9.10
[7] Yusman Hestiyanto, Goegraf SMA Kelas X, PT. Ghalia Indonesia, Jakarata, November 2007,hlm.3.
[8] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi Kelas X SMA/MA, Cempaka Putih, Klaten, 2006, hlm. 4-5.
[9] Al-Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qur’an Tarjammah Tafsiriyah, hlm. 184.
[10] Yusman Hestiyanto, Geeografi SMA Kelas X, hlm.10-11.
[12] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial, hlm.9.11.
[13] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi Kelas X SMA/MA. hlm. 9.
[14] Bayong Tjasyono HK, Ilmu Kebumian Dan Antariksa, Bandung : PT. Ramja Roda Karya, 2009, hlm.5
[15] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi Kelas X SMA/MA,hlm,11.
[17] Yesman Hestiyanto,  Geografi SMA Kelas X. hlm.5-7.

[18] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial, hlm. 9.13
[19] Ibid, hlm.9.13-9.14
[21] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial,hlm. 9.15
[22] Yusman  Hestiyanto, Geografi Kelas X SMA.hlm.11-14.
[23] Ibid,hlm.14
[24] Al-Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qu’r’an Tarjamaah Tafsiriyah, hlm.185.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar