Dosen
Pengampu: M. Syafiq Humaisi
Oleh:
Muh. Shulthon. R( 210611079 )
Ike
Ardianti ( 210611081 )
Nur Yasin
( 210611083 )
Eni Muflikah ( 210611078)
Abdul Hafid. J ( 210611080
)
SEKOLAH
TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
STAIN (
PONOROGO )
JL. PRAMUKA NO. 156 TELP. 0352-481277 FAX O352-461893
KATA
PENGANTAR
Alhamdullilah
tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmat taufik serta
hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, yang telah
membimbing umatnya dari zaman jahiliyah hingga sekarang ini.
Dan tak lupa tim penulis ucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pangampu dan teman – teman di kelas PGMI-C
semester 2 yang telah membantu tim penulis sehingga makalah ini terselesaikan.
Dengan di susunnya makalah ini tim
penulis berharap semoga bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Ponorogo, 03 Mei 2012
Tim
penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar : ………………………………………. 2
Daftar
Isi :
…………………………………….... 3
Pendahuluan
:
…………………………………………… 4-5
Pembahasan :
A.
Pengertian Geografi………………. 6
B.
Prinsip Geografi dan Metode Penelitian
Geografi…………………………… .
9
C.Ruang Lingku geografi dan
Objek studi geografi …………………..
10
D.Pendekatan geografi dan
Tujuan Geografi …………………………… 13
E.
Konsep dasar geografi dan implementasinya dalam kehidupan……………………………………. 15
F.Ilmu
Bantu Geografi dan
Sarana
Bantu Geografi ……………………… 17
G.
Manfaat Geografi ………………………… 18
Kesimpulan : ……………………………………………… 20
Penutup :
……………………………………………… 21
Daftar
Pustaka: ……………………………………………… 23
PENDAHULUAN
Sudah
bukan menjadi rahasia lagi kalau Indonesia itu merupakan Negeri yang indah dan
kaya akan Sumber Daya Alamnya. Dan hampir semua mayoratas penduduk Indonesia
itu menggantungkan hidupnya pada hasil kekayaan yang ada di Bumi Indosnesia
tercinta. Tapi ketika terjadi sebuah bencana/ tragedy, contohnya tsunami[1],
gempa,dll. Kita belum pasti memikirkan Bumi tempat tinggal kita ini.
Terlepas dari bencana yang di
timbulkannya. Bumi merupakan satu- satunya planet tempat hidup dan tempat
tinggal kita. Meski tak terpungkiri para ilmuwan NASA sedang meneliti planet
Mars sebagai rujukan masa depan setelah kehidupan di Bumi ini. Dan kembali lagi
pada Al-Qur’an yaitu pada Q.S Al-Baqoroh ayat 30 yang berbunyi ( maknanya) yang
berbunyi: “ Wahai Muhammad ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat.”Sungguh Aku akan menciptakan manusia
sebagai pengelola di muka Bumi “.” Para malaikat berkata : “Apakah Engkau akan
menciptakan makhluk yang akan melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di mika
bumi ? Padahal kami selalu taat kepada-Mu dan memuliakan-Mu”. “ Firman-Nya : “
Wahai malaikat Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui”[2].
Dari dalil di atas seharusnya
manusia itu sebagai pemimpin Bumi. Dan penulis juga berpendapat benar dengan
apa yang di katakana oleh malaikat, seperti yang tertulis diatas tersebut.
Karena benar terjadi manusia sendiri lah yang mengambil andil cukup besar dalam
kerusakan bumi ini. Tapi Allah berfirman : “ Aku mengetahui apa yang kalian
tidak ketahui”. Dan untuk selanjutnya bisa di lihat pada ayat selanjutnya.
Setelah terbukti terjadi kerusakan
yang juga sebagaian besar adalah andil manusia yang menyebakan kerusakan bumi,
latas bijaksanakah menggntungkan hidup pada bumi tanpa mempelajarinya? Tidak
hanya itu saja alasan yang kalian buat mengapa harus -mempelajari Bumi.
Sekiranya dengan mempelajari Bumi kita akan mendapatkan banyak manfaat. Oleh
karena mari kita pelajari Bumi melalui geografi.
Sama halnya ketika menyaksikan
fenomena alam seperti gempa , tsunami. Apa pernah terpikirkan oleh kita apa
yang mengakibatkan itu kalau di liat dari aspek keilmuan?
Bagaimana prosesnya itu terjadi ?
Kerusakan apa saja yang telah di timbulkan oleh bencana itu? Dengan belajar
geografi kita bisa belajar dan mempunyai ketrampilan untuk menghadapi alam. Dan
untuk selanjutnya kita akan mempelajari tentang geografi dan segala aspek yang
terkait di dalamnya.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Geografi.
Geografi
berasal dari bahasa Yunani. Eratoshenes[3]
mengemukakan bahwa geografi berasal dari
kata geographika. Kata geo berarti Bumi dan
graphein berarti tulisan, lukisan, atau
pencitraan.
Dengan
demikian Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang melukiskan, menuliskan, dan
mencitrakan tentang Bumi beserta kehidupan.[4]
Kenudian
pada awal abad ke 2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomeus yang mengatakan
bahwa geografi adalah suatu penyajian mellalui peta dari sebagaian dan seluruh
permukaan Bumi secara umum. Jadi Claudius Ptolomeus mementingkan peta untuk
memberikan informasi permukaa Bumi secara umum. Kumpulan peta dari Claudius
Ptolomeus di kumpulkan kemudian di bukukan,
di beri nama Atlas Ptolomeus.menjelang akir abad ke 18.
Perkembangan
geografi semakin pesat, pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya seorang filusuf dari USA yang
bernama Ellsworth Hunthington. Di Perancis paham posibilis terkenal dengan tokohnya Paul Vidal De La Blache, sumbangannya
yang terkenal adalah “Gen re de vie”,
Perbedaan kedua paham tersebut adalah, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur sehingga kehidupannya
di pengaruhi oleh alam sekitatnya. Sedangkan posibilis memandang manusia sebagai makhluk yang aktif yang dapat
membudayakan alam untuk menunjang hidupnya.[5]
Secara
etimologis geografi merupakan ilmu yang mempelajari dan menggambarkan keadaan
Bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti: Penduduk, flora, fauna,
iklim, udara dan segala interaksinya ( Wardyatmoko dan Bintoro,1999).
Berdasrkan pengertian di atas dapat di ketahui bahwa geografi senatiasa
memberikan uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi dan gejala alam yang ada,
termasuk sebab dan akibatnya bagi kehidupan. Di samping itu juga berusaha
menganalisa berbagai kondisi yang terjadi di muka Bumi untuk di sesuaikan
dengan kebutuhan manusia ( Wartoyo, 2004)..Berikut beberapa pendapat tentang
pengertian geografi menurut para pakar geografi:
® Menurut
Hartshorne ( 1959 ).
Geografi memberikan kepentingan untuk memberikan
deskripsi yang berarti beraturan rasional tentang sifat variable dari permukaan
Bumi.
® Menurut
Alexander ( 1963 ).
Geografi
adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
® Menurut
Yeates ( 1963 ).
Geografi
adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari
berbaagai sifat yang beranekan ragam di permukaan Bumi.
® Menurut
R. Bintarto ( 1977 ).
Geografi
adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat- sifat Bumi,
menganalisa gejala- gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas
mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsure-unsur Bumi dalam
ruang dan waktu.
® Menurut
M.Daljuni
Geografi
merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan kegiatan manusia di dalam satu
ruang.
® Lokakarya
Geografi di Semarang 1988.
Geografi
adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena grosfer dengan
sudut pandang ke lingkungan / ke wilayahan dalam konteks keruangan.
® Menurut
GBHN 1994.
Geografi
adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan
di muka Bumi ( gejala geosfer ) serta interaksi antara manusia dengann
lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan ( Sumadi Sutrijat, 1999)[6].
® Stroba
( 1970 ).
Geografi
erat kaitannya dengan factor, lokasi, karekteristik tertentu, dan hubungan
antar wilayah secar keseluruhan. Konsep itu di sebut Natural Attribute Of Place.
® Preston
E. James ( 1959 ).
Geografi
dapat di anggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu
pengetahuan yang selalu di mulai dari keadaaan permukaan Bumi, kemudian beralih
ke studinya masing-masing.
® Frank
Debenham ( 1950 ).
Berpendapat
bahwa tugas para ahli geografi sebagai berikut:
1. Mengadakan
penafsiran terhadap persebaran fakta.
2. Menemukan
hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan fisik.
3. Menjelaskan
interaksi antara manusia dan kekuatan alam.
® James
Fairgrive ( 1966 )
Geografi
memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan di dunia. Ia juga berpendapat
bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan di mana dari berbagai aspek
dan gejala geografi.[7]
® Imanuel
Kant ( 1724-1821)
Menurutnya
geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau
gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
® Menurut
Bernard Veren ( 1622-1650).
Ia
mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi
Bumi beserta bagian- bagiannya juga tentang benda lagit lainnya.[8]
Dan
di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Q.S Al-A’raaf ayat 54 ( 7:54) yang berbunyi : “ Wahai kaum
mukmin, Tuhan kalian hanyalah Allah, Tuhan yang telah menciptakan semua langit
dan Bumi dalm enam masa. Kemudian Allah naik ke atas ‘Arsy. Allah menyelimutkan
malam pada siang dan menyusulkan malam pada siang dengan teratur. Matahari,
bulan, dan bintang di tundukkan untuk kepentingan manusia dengan seizing Allah.
Ketahuilah Allah Maha tinggi Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam”.[9]
Kami
sebagai penulis berpendapat dari uraian para pakar geografi tersebut, bahwa
yang mereka uraikan itu sebenarnya sudah terdapat di dalam ayat Al-Qu’ran
seperti di atas. Yang berhubungan antara bumi, langit, dan sistem perwaktuan,
yang juga merupakan bagian aspek materi yang ada pada geografi. Dan Al-Qu’ran
sudah menjelaskannya lebih dulu dari pada geografi. Sehingga ada kemungkinan
para pakar tersebut mengambil konsep pengertian georafi bisa saja dari
Al-Qu’ran.
B.Prinsip dan Metode Penelitian Geografi.
a) Prinsip
Geografi
Di
dalam studi geografi, prinsipgeografi merupakan dasar untuk menguraikan,
mengkaji, serta mengungkapkan fenomena, variable, factor-faktor dan masalah
geografi. Prinsip Prinsip geografi harus selalu di jadikan acuan untuk
menganalisis berbagai fenomena dan yang sedang di pelajari.
Secara
teoritis prinsip-prinsisp geografi yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip
Penyebaran.
Dapat
digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta- fakta geogarfi dalam sebuah
peta serta untuk mengungkapkan gejala geografi dengan yang lain. Hal tersebut
di sebabkan karena penyebaran gejala dan fakta geografi taidak merata, antara
wilayah satu dengan wilayah yang lain.
2. Prinsip
Interaksi.
Di
gunakan untuk menganalisis hubungan anatara gejala fisik dan non-fisik. Prinsip
ini juga dapat mengungkap gejala atau fakta-fakta geogarfi di wilayah tertentu.
3. Prinsip
Deskripsi.
Digunakan
untuk memberikan gambaran- gambaran lebih jauh tentang gejala dan
masalah-masalah geografi yang di analisis.
4. Prinsip
Korologi.
Dengan
prinsip korologi dapat di analisis gejala fakta dan masalah geografi yang di
tinjau dari penyebaran dan interelasi dan intereaksinya dalam ruangan.[10]
b) Metode
Penelitian Geografi.
Berdasarkan
prinsip geografi, jelaslah bahwa pengetahuan geografi di peroleh melalui
penelitian, dan penelitian memerlukan metode. Berikut adalah beberapa bentuk
metode penelitian geografi:
a.Studi
Lapangan:
Pengamatan
secara langsung di lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami bentuk
permukaan bumi serta kegiatan manusia. Metode ini di lakukan dengan terjun langsung
mengamati objek di lapangan. Dengan melakukan studi lapangan dapat di ketahui
karakteristik khusus permukaan Bumi.
a. Pemetaan.
Metode
ini dilakukan dengan cara menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan di
petakan. Seleksi menghasilkan informasi objek terpilih yang diperlukan saja
sehingga dapat menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik unsure geografi
dalam peta.
b. Wawancara
(Interview).
Metode
ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal- hal
yang perlu di ketahui. Metode ini di pilih bila hal-hal yang ingin di kethui
tidak dapat di peroleh dengan metode pemetaan. Contoh: Alasan penduduk tetap
tinggal dalam wilayah rawan banjir.
c. Kuantitatif
Metode
kuantitatif merupakan metode penelitian geografi yang menggunak perhitungan
matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angka-angka
di lakukan dengan bantuan komputer, dan hasil penelitian di sajikan dalam
bentuk yang sederhana.
d. Penggunaan
Sarana Ilmiah.
Metode
ini dalam penelitian geografi, mislnya penginderaan jauh. Penginderaan jauh
dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit
di jangkan dengan studi lapangan.[11]
C. Ruang Lingkup Geografi dan Objek Geografi.
1) Ruang
Lingkup Geografi.
Ruang
lingkup kajian geografi :
® Menurut
Priyadi ( 2007 )
Ruang
lingkup kajian geografi meliputi :
i.
Persebaran dan
keterikatan penduduk di muka Bumi.
ii.
Hubungan timbak balik
antara manusia dengan lingkungan fisik.
iii.
Kerangka regional dan
analisis dari region yang mempunyai ciri tertentu.[12]
Dan
juga karena seiring perkembangan ilmu pengetahuan ruang lingkup geografi terus
mengalami perkembangan. Di karenakan pertalian geografi dengan ilmu-ilmu lain.
Geografi tidak bisa lagi di kelompokkan sebagai ilmu social ayau ilmu eksak
karena keduanya ada dalam geografi. Namun yang jelas lingkup geografi adalah
adalah sesuatu yang ada dalam geosfer.[13]
a. Komponen
Geosfer .
Di
tinjau dari struktur Bumi bagian luar maka Buni dapat di bagi menjadi litosfer
yaitu bagian paday, hidrosfer yaitu bagian cair, dan atmosfer yaitu bagian gas.
Bidang batas litosfer dengan hidrosfer adalah dasar laut dan bidang batas
hidrosfer dengan atmosfer adalah muka laut.[14]
b. Disiplin
ilmu nyang berkaitan dengan Geografi.
Kajian
Geografi mempunyai ruang linkup yang luas sehingga di siplin ilmu lainnya
banyak berkautan dengan geografi dengan disilin ilmu lain dapat di bedakan
menurut aspek fisis dan aspek social. Aspek fisis meliputi aspek kimiawi,
biologis, astronomidan semua fenomena yang di amati. Aspek social meliputi
antropologis, politis, ekonomis dan aspek yang berhubungan dengan pola manusia.[15]
2) Objek
Studi Geografi.
Dalam
ilmu geografi objek studinya di bedakan menjadi dua yaitu:
® Objek
studi material geografi:
Merupakan
objek yang di pelajari dalam geografi yang menyangkut semua fenomena yang
terdapat dan terjadi di geosfer, meliputi:
a. Litosfer :
lapisan
kulit bumi yang terletak antara permukaan Bumi sampai kedalaman 1000km. Bagian
padat dari litosfer dapat di bedakan menjadi tiga yaitu: batuan, sedimen, dan
tanah yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Litosfer merupakan bagian tempay
makhluk hidup berada, khususnya yang tinggal di permukaan bumi.
b. Hidrosfer
adalah
lapisan air yang terdapat di dalam bumi, di permukaan bumi dan di udara.
Lapisan air meliputi laut, sungai, danau, rawa, dan air tanah.
c. Atmosfer
adalah
lapisan udara yang menyelimuti
bumi.Berdasarkan perbedaan suhunya, atmosfer di bagi menjadi empat bagian
yaitu: troposfer, stratosfer, mesofer, dan termosfer. Atmosfer yang terdidri
atas bermacam-macam gas dan uap air sangat penting dalam ekosistem karena secar
langsung mempengaruhi kehidupan organisme di bumi.
d. Biosfer
Merupakan
sitem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di
planet bumi. Sistem ini mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan
sebagai ikatan yang utuh.
e. Antroposfer
Adalah
lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Dalam hal ini geografi
mempelajari persebaran keanekaan budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang
atau wilayah, sebagai contohnya: dapat di perhatikan bahwa permukaan bumi
terdapat berbagai macam ras yang menempati berbagai kawasan antara lain Asia
Timur, Asia Barat, Asia Selatan, Amerika, Afrika Barat, dan Australia.
2).
Objek Studi Formal Geografi.
Objek
studi formal geografi adalah sudut pandang atau cara berpikir mengenai
material. Di dalam objek studi formal itu geografi melihat fenomena- fenomena
yang terjadi di permukaan bumi dari sudut pandang keruangan. Menurut Heslinga (
1975 ), terdapat tiga hal pokok formal dari sudut pandang keruangan yaitu
sebagai berikut:
a. Pola
persebaran fenomena di permukaan bumi.
b. Interaksi
dan integrasi fenomena.
c. Perkembangan
yang terjadi pada fenomena tersebut baik dalam wilayah sendiri maupun antar
wilyah..[16]
D.Pendekatan Geografi Dan Tujuan Geografi.
1. Pendekatan Geografi
.
Agar dapat didi bedakan dengan ilmu
yang lain geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timabal balik
atara fenomena dan permasalahannya denagn pendekatan keruangan, ekologi, dan
rehgional kompleks.
a).
Pendekatan keruangan.
Pendekatan
ini dalam ilmu geografi merupakan cirri khas yang membedakannya dengan
ilmu-ilmu yang lain . Pendekatan keruangan terdiri atas : pendekatan topic,
pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoritis
pendekatan tersebut dapat di pisiahkan namun kenyataannya akan saling
berhubungan.
Ø Pendekatan
Topik.
Untuk mempelajari masalah geografi
di suatu wilayah dapat di mulai dari topic tertentu yang menjadi perhatian
utama, seperti contohnya adalah tentang kelaparan. Selama melakukan pendekatan
topic tidak boleh melepaskan hubungnnya dengan ruang yang menjadi tempat gejala
masalah. Berdasarkan landasan keruangan itu dapat di bandingkan, karakteristik
di suatu daerah dengan gejala di daerah lain.
Ø Pendekatan
Aktivitas Manusia.
Pendekatan ini bisa di gunakan
untuk mendeskripsikan berbagai kegiatan manusia atau kegiatan penduduk.
Pengungkapan aktivitas penduduk di tinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berkenaan dengan segala aktivitas.
Kemudian bisa di ungkapakan interelasinya dengan factor-faktor geografi. Antara
lain kesuburan, tanah, hydrogen, komunikasi, transportasi, dan morfologi lahan.
Dan bisa di buat deskripsi tentang aktivitas penduduk berdasarkan interelasi
keruangannya, dengan gejala-gejala yang lain.
Ø Pendekatan
Regional.
Di defrinisikan sebagai suatu
wilayah di permukaan bumi yang memilik karakteristik tertentu yang khas. Karena
memiliki memiliki karateristik yang khas, sebuah region dapat di bedakan dengan
region-region lainnya. Pendekatan regional berarti mengkaji suatu gejala atau
masalah dari sebuah region sebagai ruang tempat terjadinya suatu gejala atau
fenomena.
Unsur- unsur yang selalu
berhubungan dengan pendekatan analisis keruangan adalah jarak, pola, site,dan
situasi,aksebilitas serta keterkaitan.
1. Unsur
Jarak
Baik jarak absolute maupun jarak
relatif ( social ) yang dapat berpengaruh kepada keakraban, keseganan, rasa
senang, dan kesenjangan social.
2. Unsur
Pola.
Misalnya struktur geologi yang
dapat mempengaruhi pola pemukiman dan perjiahan sumber air yang berpengaruh
kepada pola tata lahan.
3. Unsur
Tempat ( site ) dan sistem.
Erat hubungannya dengan sifat dan
fungsi suatu wilayah.
4. Unsur
Aksesbilitas.
Erat hubungannya dengan topografi
dan teknologi wilayah tertentu.
5. Unsur
Keterkaiatan.
Banyak menetukan kualitas dan
kuantitas hubungan fungsional antar tempat.
Ø Pendekatan
Ekologi .
Geografi dan ekolgi merupakan dua
bidang ilmu yang berbeda sehingga prinsip dan konsep yang berlaku pada kedua
bidang tersebut juga berbeda. Tapi kedua ilmu ini saling menunjang dan saling
membantu.
Geografi berkenaan dengan
interelasi antara kehidupan dan factor fisik yang membentuk sistem keruangan
yang menghubungkan atu region dengan region lainnya.
Ekologi khusunya ekologi, manusia
berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungannya membentuk sistem
ekosistem.
Ø Pendekatan
Kompleks Wilyah.
Pendekatan ini menelaah gejala atau
fenomena dengan menggunkan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis
ekologi. Dalam pendekatan itu suatu wilayah di kaji dengan pengertian areal
differantiaton, yang mempunyai anggapan bahwa interaksi antara wilayah akan
berkembang karean adanya perbedaan,. Selanjutnya perbedaan ini mengakibatakan
proses permintaan dan penawaran. Selain itu juag di perhayikan pula pesebaraanyadan
interelasi mnusia dengan linhkungnnya[17]
B. Tujuan
Geografi.
Berikut
ini tentang tujuan geogarfi :
1. Membekali
peserta didik dengan pengetahuan geografi yang berguna bagi kehidupan
masyarakat.
2. Membekali
peserta didik dengan kemempuan mengidentifikasi, menganalisa, dan menyususn
alternative pemecahan masalh- masalh geografiyang terjadi dalam kehidupoan
bermasyarakat.
3. Membekali
peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan
dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
4. Membekali
peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan ketrampila
terhadap lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak
terpisahkan dan
5. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan geografi sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.[18]
E. Konsep Dasar Geografi dan Implementasinya dalam
kehidupan Masyarakat.
A, Konsep Dasar
Geografi.
Konsep merupakan generalisasi
sekelompok gejala yang dapat di pakai ummntuk menggambarkan berbagai gejala
yang sama ( Priyadi, 2007 ). Konsep dasar yang di pelajari dalam geografi
sebagai berikut:
1) Konsep
Jarak.
Konsep
ini menjelaskan tentang jarak antara suatu tempat dengan tempat yang lain.
2) Konsep
Lokasi.
Konsep
ini menggambarkan tentang suatu fenomena di muka bumi.
3) Konsep
Pola.
Konsep
ini menjelaskan tentang pola persebaran suatu fenomene di permukaan bumi.
4) Konsep
Aglomerasi.
Konsep
ini menjelsaskan tentang pemusatan fenomena pada suatu kawasan di permukaan
bumi.
5) Konsep
Morfologi.
Konsep
ini menjelaskan tentang bentuk –bentuk lahan yang berkaitan dengan tenaga
pembentuk bumi.
6) Konsep
nilai Guna.
Konsep
ini menjelaskan tentang guna suatu fenomena pada lokasinya di permukaan bumi.
7) Konsep
Intraksi dan Interdepensi.
Konsep
ini menjelaskan tentang saling pengaruh dan saling ketergantungan antar gejala
bumi.
8) Konsep
Keterkaitan Ruang.
Konsep
ini menjelaskan tentang terjadinya variasi di muka bumi.
9) Konsep
differensial areal.
Konsep
ini menjelaskan tentang fenomena yang berbeda antara satu tempat dangan tempat
lainnya di muka bumi.[19]
10) Konsep
Achievability.
Achievability
terkait dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya ; suatu daerah terisolasi
kareana kondisi permukaan bumi yang menyebabkan ia sulit untuk mencapai
ketergantungan umumnya perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi dan tarnsportasi.
Contoh:
sebuah desa yang di kelilingi oleh rawa-rawa dan hutan biasanya sulit untuk
dicapai dari pada sebuah desa yang terletak di sekitar pantai/pinggir pantai.
11) Konsep
Keterkaitan Spesial.
Keterkaitan
special menunjukkan hubungan antara satu fenomena tersebar dan lainnya, baik
dari segi fenomena fisik maupun fenomena non fisik.
Contoh:
daerah pedesaan dan perkotaan, misalnya penduduk wilyah perkotaan perlu makanan
dari pedesaan dan penduduk desa perlu memasarkan produk alaminya ke kota.[20]
B. Implementasi
Geografi dalam Kehidupan Masyarakat.
Implementasi geografi adalah berupa
hasil studi geografi yang dapat di gunakan untuk membantu masyarakat dalam
memecahkan masalah social yang berkautan dengan lingkungan. Contohnya: Di
Indonesia sebagaian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Oleh
karena itu sektor pertanian menduduki tempat penting di negeri ini.[21]
F. Ilmu Bantu Pada Studi Geografi dan Sarana Bantu
Geografi.
a). Ilmu Bantu
Studi Geografi.
Berikut
beberapa Ilmu bantu studi geografi;
1. Geomorfologi:
Mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan
penafsirannya tentang proses terbentuknya.
2. Meteorologi:
Mengkaji atmosfer, antara lain
ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu, udara, angin, dan perawanan.
3. Klimatologi:
Mengkaji iklim meliputi cirri,sebab
terjadi, dan pengaruhnya terhadap bentuk fisikdan kehidupan pada suatu wilayah.
4. Biogeografi:
Mengkaji persebaran hewan dan
tumbuhan di permukaan bumi serta factor-faktor yang mempengaruhi, membatasi,
dan menetukan pola persebarannya.
5. Antrapogeografi:
Mengkaji persebaran manusia di permukaan
bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.
b).Sarana Bantu
Geografi.
Sarana Bantu geografi di perlukan
untuk memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi. Saran bantu
geografi meliputi:
1. Tabel
Adalah
daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data atau informasi yang biasanya berupa
informasi yang biasnya berupa kata-kata atau bilangan yang tersusun secara
sistematis, urut ke bawah dalam kolom dari baris tertentu dengan garis pembatas
sehingga mudah di pahami.
2. Peta
Adalah gambar sebagaian atau
seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang di perkecil dengan skala
tertentu.
3. Grafik
Adalah lukisan pasang surut nilai
suatu fenomena yang di lukiskan dengan menggunakan garis.
Contohnya grafik pertumbuhan penduduk Indonesia
Tahun 1960-2000.[22]
G.Manfaat Geografi.
Ilmu
dan sarana bantu geografi dapat di gunakan untuk menjelaskan hubungan
antargejala di permukaan bumi dari berbagai aspek kehidupan, contohnya
pertanian dan industry.
1. Bidang
Pertanian
Di
tinjau dari segi geografi, pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri
dari aspek fisik dan aspek manusia. Aspek fisik antara lain : lahan, iklim,
air, dan udara. Dan aspek manusia meliputi tenaga kerja, tradisi kehidupan,
teknologi, dan ekonomi masyarakat.
Analisis
hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia tersebut dalam studi geografi
sangat bermanfaat untuk menyusun diversivikasi tanaman pada lahan pertanian.
Hal itu penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas
lahan tetap tinggi.
2.Bidang
Industri
Tinjauan
geografiterhadap aspek industry terutama pada hubungan antara aspek fisik dan
aspek manusia. Aspek fisik antara lain: lahan, bahan baku, dan sumber daya
energy. Aspek manusia : tenaga kerja, tradisi teknologi, konsumen, pasar. Hasil
Analisis hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia tersebut di gunakan
untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industry . Sebagai contoh:
dalam rangka mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata, lokasi industry
sebaiknya di arahkan ke daerah yang masih jarang penduduknya.[23]
KESIMPULAN
Kami
sebagai penulis bisa menyimpulkan bahwa pentingnya mempelajari ilmu geografi
untuk bisa mengetahui tata ruang, tata waktu, tata letak di muka bumi ini.
Selain
itu dengan geografi kita merasa hal yang jauh itu bisa terasa dekat, di
antaranya adalah tentang iklim, cuaca, penduduk, kebudayaan Negara lain pun
bisa di kethui sebelum masa internet menjamur dan berkembang menjadi trand
topic. Hal ini di sebabkan geografi sudah mulai di perkenalkan semenjak di
Indonesia menggunakan kurikulum 1964 yang pertama kalinya bernama geografi
Indonesia.
Dan
dengan geografi ini kita bisa menyesuaikan atau mempeljari bagaimana
memperlakukan ala mini dengan sebaik mungkin. Sebagaimana Firman Allah SWT,
dalam Q.S Al-A’raaf (7:56) yang berbunyi : “ Wahai kaum mukmin janganlah kalian
berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah datangnya syari’at Allah yang
memperbaiki keadaan manusia, Berdo’alah kepada Allah dengan rasa takut akan
siksa-Nya daan penuh harap atas rahmat-Nya. Sungguh rahmat Allah itu dekat
dengan orang-orang yang taat pada-Nya”.[24]
PENUTUP
Demikian
uraian makalah yang kami sampaikan , semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan yang terutama bagi penulis saendiri.
Dengan makalah ini yang awalnya kita
tidak tahu apa itu asas pendidikan jadi tau. Yang awalnya tidak tau tentang
Hakikat geografi dalam pandangan Masyarakat dalam ilmu social, jadisedikit
mengerti. Yang awalnya tidak tau aspek-aspek geografi juga jadi tau .
Kami , penulis sadar makalah ini
jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik bila ada
kesalahan. Demi menjadikan makalah ini supaya sempurna.
Keriput
Aku sudah
renta….
Kulitku sudah
tak halus lagi.
Semerbak wangiku
telah berlalu.
Punggungkupun
semakin tersa berat
Penghuniku
semakin banyak.
Bingar-bingar
api, air, tangis bukan hal tabu di guratan wajahku
Jangan
salahkan aku..
Atas
apa yang kalian semua alami.
Aku tidak
marah……
Aku tidak
capek……
Aku hanya ingin
memberikan pertanda…
Hari semakin
dekat..
Hari itu pasti
datang….
Aku
mohon pelihara-lah aku, jagalah aku.
Jangan
kau sia-siakan aku.
Demi
anak cucumu esok.
Karena
aku karunia Allah SWT , untukmu..
Sekian
terima kasih.
Daftar Pustaka
1. Thalib,
Al-Ustadz Muhammad. Al-Qur’an Tarjamaah
Tafsiriyah. Yogyakarta: MA’HAD AN-NABAWY.Febuari 2012.
2.
PGMI,Lapis. Ilmu Pengetahuan Sosial 1Edisi Pertama. 2009
4.
Hestiyanto, Yusman. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: PT.Ghalia
Indonesia.November2007.
5.
Wahyudi,Nur dan Tri
Haryanto. Geografi Kelas X SMA/MA. Klaten:
Cempaka Putih. 2006.
7. Tjasyono,
Bayong.Ilmu Kebumian dan Antariksa.
Bandung: PT. Remaja Roda Karya.2009
8.
http://www.id
shvoong.com/exact-science/2193623-objek-studi geografi
[1] Tsunami adalah gelombang sangat besar yang di timbulkan oleh tenaga
yang tiba- tiba, terutama dari dasar laut. Istilah tsunami berasal dari bahasa
Jepang yang berate gelombang besar.
Tsunami dapat terjadi karena adanya gannguan di dasar laut yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air. Misalnya jika dasar laut tiba- tiba longsor
secara vertical menyedot air yang berada di atasnya. Hal itu dapat terjadi
apabila gempa tektonis, sejenis gempa terjadi di asosiasikan dengan deformasi
kerak bumi. Pada saat gempa terjadi di dasr laut, air di atas lokasi gempa akan
tersedot dari posisi kesetimbangan awal. Keadaan itu selanjutnya membentuk
gelombang yang bekerja berdasrkan gaya gravitasi dan berusaha mencapai
kesetimbangan yang baru.
Tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilo meter per jam. Di samudra
terbuka jarak antar puncak gelombang mencapai 150 km dan tinggi gelombang hanya
1 meter. Namun, saat memasuki perairan dangkal daratan kecepatannya berkurang,
sedangkan tinggi gelombanh bertambah hingga lebih dari 30 meter.
Pergeseran sebagian dasar laut kea rah vertical merupakan fenomena alam
yang sering menimbulkan terjadinya tsunami. Tsunami juga dapat timbul akibat
meletusnya gunung api di bawah laut. (Yusman Hestiyanto ;2007)
[2] Al- Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qur’an Tarjamaah Tafsiriyah, MA’HAD
AN-NABAWY, Yogyakarta, Febuari 2012, hlm. 30.
[3] Eratoshenes ( 276- 195 SM ), seorang ilmuwan Yunani memperkenalkan
pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul “IGeographica”. Dalam buku yang terdiri atas tiga jilid itu, ia
menulis tentang gambaran permukaan Bumi, sejarah, dan konsep utama geografi.
Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat. Ia telah dapat melakukan
perhitungan keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya.
Keliling Bumi sebenarnya 24.875 mil, sedangkan hasil perhitungan Eratosthenes
adalah 24.650 mil. (Nur Wahyudi dan Tri Haryanto; 2006)
[4] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan
Sosial 1, Edisi Pertama, 2009, hlm. 9.9
[5] http://www.scribt.com/nduuhn/d/35045729-Pengertian-Geografi-Menurut-Beberapa-Ahli.
( Kamis 03-05-2012 jam 21:20)
[6] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan
Sosial 1, hlm.9.9-9.10
[7] Yusman Hestiyanto, Goegraf
SMA Kelas X, PT. Ghalia Indonesia, Jakarata, November 2007,hlm.3.
[8] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi
Kelas X SMA/MA, Cempaka Putih, Klaten, 2006, hlm. 4-5.
[9] Al-Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qur’an
Tarjammah Tafsiriyah, hlm. 184.
[10] Yusman Hestiyanto, Geeografi
SMA Kelas X, hlm.10-11.
[11] http://www.geomanda,blogspot.com/2009/09/metode-penelitian-geografi.btml
(jum’at 4 Mei 2012. Jam 16:30).
[12] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan
Sosial, hlm.9.11.
[13] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi
Kelas X SMA/MA. hlm. 9.
[14] Bayong Tjasyono HK, Ilmu
Kebumian Dan Antariksa, Bandung : PT. Ramja Roda Karya, 2009, hlm.5
[15] Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, Geografi
Kelas X SMA/MA,hlm,11.
[16] http://idshvoong,com/exact-science/2193623-objek-studi-geografi/(
jum’at 4 Mei 2012. Jam 16:37)
[17] Yesman Hestiyanto, Geografi SMA Kelas X. hlm.5-7.
[18] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan
Sosial, hlm. 9.13
[19] Ibid, hlm.9.13-9.14
(kamis 3 Mei 2012 jam 22:15)
[21] LAPIS PGMI, Ilmu Pengetahuan
Sosial,hlm. 9.15
[22] Yusman Hestiyanto, Geografi Kelas X SMA.hlm.11-14.
[23] Ibid,hlm.14
[24] Al-Ustadz Muhammad Thalib, Al-Qu’r’an
Tarjamaah Tafsiriyah, hlm.185.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar